Aʀᴜɴɪᴋᴀ's Wᴏʀʟᴅ || CHAPTER 36

95.5K 14K 6.1K
                                    

Republished : 04 Juni 2021

⚠️Mengandung kata kasar, bijaklah dalam membaca⚠️

Thanks ya buat 2,5K Vote dan 4,23K komentar di Chapter kemarin (๑˙❥˙๑)

Eh bisa-bisa nya si Arunika dapet peringkat satu di Humor. Ngakak astaga 😭🤣🤧

"Yang baru memang menarik, tapi belum tentu baik. Walau yang lama pun, bukan yang terbaik."

ɴɪᴋᴀ's Wʀʟ

Chapter 36 : Berita Duka.

Happy Reading..

"Lo denger 'kan Aruni, apa yang gue bilang? Jangan sampai lo luluh sama si Nugha." Vanya masih terus berceloteh walau kini ketiga gadis itu sudah berjalan menuju UKS.

Melihat Arunika yang hanya diam, Vanya mendengus kasar "Lo udah melakukan hal yang benar kok, jangan dengarin si Zulfi orowodol itu. Dia pasti belain si Nugha karena dia teman dekatnya."

Sebelah tangan nya, memeluk Fish Bowl erat, sedangkan sebelah tangan lagi tersimpan di samping badan dengan jemari terkepal erat. Dalam diam, Arunika berusaha mati-matian memadamkan gelegak amarah yang semakin menyeruak, memenuhi rongga dada setiap kali mendengar makian untuk Radit dari Vanya.

"Dan gue sebagai temen deket lo. Gue dukung lo. Kalau sampe lo ngasih maaf sama si Nugha bajing—"

"Nye.." Tegur Meghan yang mendadak merasa suasana di sekitarnya terasa lebih dingin dan mencekam.

"..an dan tolol itu. Berarti, lo sama tolol nya sama dia Run. Gue denger sih si Nugha bangkrut, makanya dia pindah sekolah. Kabarnya, bokapnya korups—akhh" pekik Vanya saat tubuhnya terdorong kuat.

"Shut up your f*cking mouth!" Desis Arunika tajam. Satu tangan halusnya, mencengkeram erat bagian leher dari seragam Vanya. Mendorong kuat tubuh gadis itu sampai punggungnya menabrak dinding kelas "Banyak bacot ya lo sekarang." Mata coklat terang itu, menatap penuh amarah pada Vanya yang terhenyak di tempat "Sekali lagi, gue denger mulut lemes lo hina Radit. Gue pastiin, bibir lo gue gunting!" ucapnya dengan menambah kuat tekanan pada cengkeraman di leher gadis itu.

"Gue ngatain karena memang itu kenyataan nya!" Vanya menjawab dengan nafas terengah "Nugha berengsek, itu fakta! Dan lo beg—"

"Bitch!" Arunika kembali berdesis. Rahang gadis itu kian mengeras dengan cengkeraman tangan semakin kuat "SIAPA LO SAMPE BERANI NGATAIN DIA? Hah?"

Mendengar bentakan yang menggelegar, membuat nyali Vanya seketika menciut. Gadis itu menatap Arunika takut "Lo.. Runi?" tanya nya.

Arunika berdecih, tangan nya melepaskan cekikan itu dengan kaki mundur satu Langkah "Dengar Vanya. Gak ada siapapun yang boleh ngatain Radit berengsek, selain gue." Ucapnya "Sekali lagi gue dengar lo bicara buruk tentang dia. Lo tahu, apa konsekunsi nya."

Vanya menatap Arunika lekat "Lo, lebih milih Nugha di banding gue?" tanya nya getir "Gue cuma belain lo Run! Gue sayang sama lo! Lo pikir cuma lo yang sakit liat cowok itu kasar sama lo? Apa cuma lo yang nangis saat dia nyakitin lo?!" tanya Vanya.

"Gue! Gue juga sakit Run, gak ada yang tahu gimana menyedihkan nya lo saat sembunyi di kamar dan nangis sendirian! Gak ada yang tahu, sedalam apa luka lo tiap cowok itu lagi-lagi nyak—"

ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang