Arunika's World || CHAPTER 24

117K 19K 2.8K
                                    

Republished : 02 Juni 2021

⚠️ ADA KATA KASAR JANGAN DI TIRU ⚠️

BIJAKLAH DALAM MEMBACA

Arunika's World

Chapter 24 : Kemurkaan

Happy Reading...

TEKAN BINTANG DULU DI POJOK KIRI YA :)

ARUNIKA melenguh dalam tidurnya, suara dering ponsel yang enggak berhenti walau sudah di abaikan berulang kali sungguh membuatnya geram. Dengan kesal, gadis itu meraih ponsel di nakas. Matanya menyipit dan nama lelaki yang enggak mau dia sebutkan tampil sebagai penelepon.

Alih-alih menjawab, Arunika malah menolak dan langsung setting mode pesawat di handphone nya. Niatnya untuk kembali tidur pupus sudah, karena kini matanya melotot besar.

Mengubah posisi tengkurapnya, Arunika kemudian menatap langit-langit kamar yang ramai oleh burung bangau. Memikirkan betapa jungkir balik kehidupan nya saat ini.

Hidup menjadi gadis cantik dan kaya, adalah salah satu impian nya. Mimpi itu memang Tuhan kabulkan, tapi dengan cara yang tidak bisa di nalar oleh akal. Perpindahan jiwa? HAHAHA rasanya Arunika ingin menertawakan diri sendiri.

"Jadi gini hidup orang kaya.." gumam Arunika, menyimpulkan pengalaman nya selama beberapa hari ini dalam benaknya.

"Aruni yuhuuuu..." Arunika berdecak, ketika mendengar suara cempreng dari luar kamarnya. Vanya, tentu saja dengan Meghan.

Dalam hitungan detik pintu terbuka kasar, si kembar berlarian ke arah nya dan langsung menghambur ke pelukan tanpa peduli keadaan nya yang sedang di infus "Uuuh tayang aku kok sakit terus sih?" Vanya, bertanya sambil mendusel kan pipi mereka berdua.

"Aku kecapean aja." balas Arunika, mencoba mengeluarkan diri dari lilitan gadis kembar ini "Lepasin dulu, sesek ini." keluh nya.

Meghan melepas pelukan, ia tatap Arunika dengan mata menyipit "Lo, pasti abis ketemu sama si borokokok itu kan? Makanya bisa pingsan dan sakit gini?"

Ujung bibir Arunika berkedut, mengulum senyum geli karena pemilihan kata Meghan "Borokokok siapa sih?"

"Iya itu si Nugha." Vanya menjawab sambil mengelus-elus pipi Arunika "Pucet gini, sembuh dong cantik."

Arunika tersenyum "Iya dia kesini."

"Ngapain?"

Mengedikan bahu acuh Arunika menjawab santai "Mau minta penjelasan kata nya."

"Hilih minti pinjilisin." Cibir Vanya "Gue sebel tau sama dia, apaan banget tuh cowok. Lo jangan suka sama cowok kaya begitu deh."

"Aku enggak suka sama Radit." Bantah Arunika sekena nya, sebelum kemudian ia bertanya "Kalian gak sekolah?" Arunika milirik jam di dinding "Kok malah kesini."

Meghan mengangguk sambil melirik jam tangan nya "Ke sekolah kok. Cuma kita tadi berangkat awal, sengaja kesini dulu, jenguk bentar takut lo kenapa-napa." jelasnya sambil mengacak rambut Arunika "Syukurlah kalo gak apa-apa. Banyak istirahat ya."

ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang