Aʀᴜɴɪᴋᴀ's Wᴏʀʟᴅ || CHAPTER 34

122K 18.3K 10.8K
                                    

Republished : 02 Juni 2021

Bis bisa nya Komentar lebih banyak dari Vote! Kalian ya hmmm ( ꈍᴗꈍ)

ɴɪᴋᴀ's Wʀʟ

Chapter 34 : Kepergian

Warning : Baca sesudah buka.

Happy Reading...

YANG NGOMEN TAPI GAK KASIH VOTE HMM.... AKU BLOCK!

YANG BACA MARATHON LUPA VOTE AYO BALIK KANAN DAN TEKAN BINTANG, SEKARANG! (  • ‿ •  )

"Gimana Ga?" Adalah pertanyaan yang Radit  dengar pertama kali sesaat setelah dirinya memasuki rumah Pandji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana Ga?" Adalah pertanyaan yang Radit  dengar pertama kali sesaat setelah dirinya memasuki rumah Pandji. Pukul 11 malam, dan dia baru saja sampai di Jakarta setelah perjalanan melelahkan dari Bogor.

"Seperti dugaan gue." Radit menjawab sambil membuka sepatu nya, lalu ikut duduk dengan punggung bersandar pada senderan sofa "Aruni udah maafin gue. Tapi..." Radit menjeda, menghalau rasa perih yang menghujam jantung nya tanpa ampun saat mengingat lagi apa yang Aruni katakan tadi "Dia.. gak mau kenal gue dan liat gue lagi." Lanjutnya memaksakan senyum.

Zulfi dan Pandji sontak menatap Prihati  "Gue gak apa-apa. Seperti yang kalian bilang, gue emang terlalu hina buat di maafin." Ungkap Radit.

Seketika rasa bersalah muncul di hati Pandji "Ga, Lo masih pantas di maafin. Lo gak seburuk itu."

Radit terkekeh pahit, ia menengadah kan kepala untuk menatap langit yang terpampang diatas sana "Gue nyakitin dia selama tiga tahun, bentak dia, kasar sama dia, gak percaya sama dia. Gue.. berengsek Zul, Pan."

"Emang Lo doang yang berengsek? Si Aruni emang gimana? Selama tiga tahun sifat dia juga kayak anjing liar sih." Sambar Pandji jadi kesal sendiri "Gue emang setuju, dulu Lo berengsek sama Aruni, tapi itu juga karena Aruni nya sendiri. Dia yang berubah jadi Iblis menakutkan, bukan Lo aja kok yang benci sama dia. Kita juga, satu sekolah malah. Kalo Lo berengsek, berarti kita semua juga Ga."

Zulfi mengangguk "Bukan Aruni aja yang menderita selama tiga tahun ini Ga." Ucapnya prihatin.

Radit memutar bola mata malas "Kemarin Lo ngatain gue, sekarang ngatain Aruni."

"Ya karena memang kalian berdua salah." Seloroh Pandji sambil berdecak.

Zulfi kembali mengangguk "Jadi ngatain nya, gantian."

ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang