Arunika's Wolrd || CHAPTER 22

124K 19K 1.9K
                                    

Repubilshed : 02 Juni 2021

⚠️ BACA NOTE DIBAWAH KALAU KALIAN PUSING SAMA CHAPTER INI ⚠️

Arunika's World

Chapter 22 : Pedih nya masa lalu.

Happy Reading..

TEKAN BINTANG DIPOJOK KIRI DULU SEBELUM BACA :)

3 tahun lalu..

Arunika sedang berdiri dengan jari tangan mengusap dagu, mata gadis itu tertuju pada deretan dress yang tergantung rapi di stand hanger di depan nya. Dress yang dibelikan Deasy untuk merayakan hari ulang tahun nya yang ke 13, hari ini.

Jemari lentik Arunika bermain memilih dress disana, semuanya berwarna kesukaan Arunika. Putih, pink, hijau dan biru pastel. Deasy tidak pernah gagal dalam memilih baju untuknya. Lalu, pilihan Arunika jatuh pada dress putih selutut tanpa lengan. Ia ambil dress itu dan mematutut diri sambil menerapkan baju itu di badan nya.

"Bagus banget." Katanya memuji dress yang tampak pas dikenakan nya. Senyum cantiknya teribit, badan ramping nya mulai bergerak mengayun ke kanan dan ke kiri sembari bersenandung "Pakai ini aja deh kayaknya." Ujarnya sambil menyimpan dress itu di permukaan kasur.

Arunika hendak masuk kamar mandi, ketika pintu kamarnya di ketuk, buru-buru gadis itu membuka nya "Mbak Dian, kenapa mbak?" tanyanya di sertai senyuman lembut.

"Non, ada kiriman dari Ny. Martha." jawab Mbak dian, mengulurkan paperbag berukuran cukup besar "Mbak ke bawah lagi ya Non." pamitnya lalu pergi setelah Arunika mengangguk.

Kembali memasuki kamar, Arunika berjalan sambil mengeluarkan kotak berwarna gold yang dihias pita dari paperbag itu. Setelah duduk Arunika buka kotak itu dan menemukan sebuah dress hitam polos terlipat rapi, ia keluarkan dress tersebut dan melebarkan nya. Dress itu cantik, namun Arunika tidak suka.

Seyum cantik dan wajah berseri yang lima menit lalu tampak diwajahnya, kini musnah dalam hitungan detik saat Arunika menemukan sebuah sticky note di dalam kotak itu.

'Pakai baju ini! jangan permalukan saya.'

Tulisan itu terukir cantik dan rapi, sayang kalimatnya sangat menyakiti hati gadis remaja yang harusnya bahagia di hari ulang tahun nya. Arunika, tersenyum sedih menatapi tulisan itu "Jangan nangis Runi, kamu harusnya senang karena Mommy masih ingat hari ulang tahun kamu." katanya menghibur diri sendiri, menengadahkan wajah nya ke atas agar air matanya tidak turun.

Mengambil ponsel yang ia letak di meja rias, Arunika lantas menelepon Martha. Di dering ke lima, panggilan itu baru tersambung "Morning mommy," sapanya riang "Barusan aku baru nerima paket dari Mommy. Makasih ya, hadiahnya bagus." Ujarnya dengan senyum mengembang lebar, walau Martha tidak bisa melihatnya.

"Bagus kalau kamu suka, tadi nya saya belikan untuk Vivian. Ternyata dia gak cocok pakai warna hitam, dia suruh buang aja, tapi saya pikir kamu butuh buat hari ini. Kalau gak saya berikan , nanti kamu pakai baju kaya badut lagi."

ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang