ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)

EXTRA CHAPTER

Hola!

Guys, makasih banyak ya buat 3,7K vote dan 15K komentar nya (●ˇ∀ˇ●)

Oh my, aku sampe melotot liat jumlah komen bejibun itu, astaga kalian ya kalau ada maunya gercep banget WKWKWK. sayang kalian banyak-banyak.

Arunika's World

Berita

Happy Reading..

Jangan lupa Vote dan Komen 🤩

HOT NEWS!

Dzaki Dananjaya, pelaku utama penculikan terhadap korban berinsial ADM, Puteri salah satu pengusaha ternama di Indonesia, berhasil di bekuk polisi dikediaman kerabatnya.

Dzaki Dananjaya, remaja 19thn, pelaku pembunuhan sekaligus penculikan, akhirnya berhasil di tangkap setelah lima hari menjadi buronan!

Terungkap! Alasan Dzaki Dananjaya menyekap Puteri Adam Maheswara adalah karena sebuah dendam!

Tak terima anak nya menjadi korban keji Dzaki Dananjaya, Adam Maheswara menuntut agar remaja lelaki itu di jatuhkan hukuman seberat-beratnya!

Dzaki Dananjaya buka suara, alasan nya membunuh PN yang diketahui kekasih dari ADM, karena kesal rencana nya gagal!

Selain dituntut akibat kasus penculikan dan pelecehan, Dzaki Dananjaya juga di tuntut atas kasus pembunuhan nya terhadap PN, oleh Adam Maheswara.

Hendrik mencengkeram erat ponselnya ketika pria itu selesai membaca berita yang ia temukan di ponsel nya. Pria itu menghela napas panjang, lalu menghembuskan nya perlahan. Merasa belum puas dengan berita yang ia baca, Hendrik lalu menyalakan telivis di depan nya. Beberapakali merubah Chanel sebelum akhirnya berhenti saat menemukan apa yang ia cari.

Berita terbaru datang dari kasus yang sedang heboh-hebohnya. Dzaki Dananjaya, dikabarkan telah diringkus pihak kepolisian setelah sebelumnya sempat kabur selama lima hari dan bersembunyi di kediaman kerabatnya. Polisi akhirnya membaw--

"Kenapa di matiin?" Hendrik berjengit kaget saat mendengar suara Arunika di belakang nya, pria itu menoleh, mendapati Arunika yang menatap tajam pada layar televisi dengan rahang mengeras "Nyalain, aku pengen liat wajah bajingan itu."

"Nak,"

"Nyalain ayah!" seru Arunika. Gadis itu baru saja sampai dirumah setelah pulang dari makam. Kondisi Arunika sungguh menyedihkan. Wajah pucat gadis itu semakin tirus, mata nya bengkak dan merah, belum lagi pakaian nya yang kini basah dan kotor oleh tanah "Nyalain ayah." Arunika menggeram marah saat Hendrik hanya diam.

Hendrik menggeleng tegas "Lebih baik kamu ke kamar, bersihkan diri kamu dan cepat makan." Pria itu tidak mau jika harus melihat Arunika yang kembali terpuruk jika melihat berita tentang kematian Radit. Sudah cukup selama lima hari Arunika terus bersedih, Hendrik tidak mau melihat gadis itu menangis lagi gara-gara berita sialan itu.

"Aku enggak apa-apa Ayah. Aku pengen liat, gimana wajah lelaki biadab itu!"

Dengan terpaksa, Hendrik menuruti keinginan Arunika itu. Menyalakan kembali televisi yang sialnya masih menampilkan berita Dzaki.

"Walau harus di hukum, sedikitpun saya enggak menyesal sudah melakukan itu. Dia adalah Iblis, dia memang pantas mendapatkan apa yang saya lakukan! Dia yang sudah menghancurkan hidup adik saya!"

Arunika berdecih sinis mendengar penuturan Dzaki yang sedang di wawancarai itu, mata coklat terang nya berkobar dengan amarah "Dia harus mati." Gadis itu mendesis, kedua tangan nya terkepal erat saat terbayang lagi wajah pucat kekasihnya "Ayah, bilang sama Bapak Adam. Gimanapun caranya, aku pengen dia mati."