GUYS BANTU SHARE CERITA INI YA, PLEASEEE.... 🥰
Arunika's World
Chapter 47 : Pergi dan kembali.
Happy Reading..
Jangan lupa tinggalkan Vote dan komentar yang banyak 😍
•
•
•Jangan tanyain kapan aku update. Sadar diri aja dulu, udah kasih Vote belum di smua chapter Arunika's World?
Kita saling aja lah. Aku kasih cerita, kalian kasih Vote dan Komen :)
Iya, aku memang gila Vote. Kenapa? Karena itu satu-satu nya upah buatku udah begadang dan ngetik cerita ini sampe beribu-ribu kata.
Sakit tau rasanya, banyak siders disini. Kayak gak ada artinya banget :') Giliran ceritanya di hapus, langsung pada koar2. Bilang kecewa, jadi malas baca lagi, dan lain sebagainya. Coba kalian pikir, lebih kecewa mana di banding aku? yang udah begadang dan jari harus pegel karena ngetik setiap chapter sampe 6000 kata? Tapi banyak siders disini :')
Percayalah, satu vote dari kalian sangat berarti bagi semua penulis. Apalagi kalau sampai ninggalin komentar. Cukup satu kalimat 'Semangat' Uhh luar biasa efeknya bagi penulis itu hehe.
Jam sudah menunjukan pukul 09 malam, tapi hujan yang turun sejak sore tadi, masih setia menamani kota Jakarta di malam yang cukup dingin ini. Arunika, berdiri menghadap jendela dengan mata tidak lepas menatap bulir air hujan yang mengenai kaca jendela nya.
Pikiran gadis itu tertuju pada kejadian di rumah sakit tadi. Tentang apa yang ia katakan pada Martha juga tentang dirinya yang memutuskan hubungan dengan Ibu kandungnya itu. Sungguh, itu bukanlah keputusan yang mudah. Namun, tidak cukup buruk bagi Arunika mengingat hubungan nya dengan Martha pun tidak sebaik Ibu dan anak pada umum nya.
"Sweetie pie," Seruan dari balik badan nya membuat Arunika berjengit kaget. Terlalu larut dalam lamunan, membuat gadis itu tidak sadar ada Deasy yang masuk ke dalam kamarnya.
"Mommy." Arunika sempatkan dulu menghapus air matanya sebelum berbalik dan mengusung senyum kecil pada Ibu sambung nya itu.
Deasy menatap sendu pada puterinya yang tampak kacau "Apa puteri Mommy nangis lagi?" tanya nya sambil mendekat dan langsung memeluk Arunika dengan hangat "Waahh, kayaknya hari ini puteri Mommy udah berhasil melewati hari sulit, right?"
Dalam dekapan, Arunika mengangguk "Udah Mommy duga! Puteri Mommy kan hebat!" lanjut Deasy dengan suara bergetar "Ya ampun, bangga nya Mommy punya anak yang kuat dan hebat."
Arunika tertawa kecil menanggapi ocehan Ibu nya itu "Ada apa Mommy kesini? Kok belum tidur?" tanya gadis itu setelah melepas pelukan.
"Kamu belum makan Nak, Mommy bawa makanan kamu kesini. Makan yuk?" Deasy menjawab sambil menuntun Arunika untuk duduk di sofa yang ada di kamar itu "Duduk, Mommy suapin."
"Aku bisa sendiri Mom."
"No! Tangan kamu luka itu." tolak Deasy. Arunika melirik tangan nya yang terbalut kasa. Tadi saat di rumah sakit, Radit sempat membawanya ke IGD untuk membersihkan luka ditangan nya. Tidak ada tindakan serius, karena luka itu tidak terlalu parah.
"Aaaa.." Arunika menerima suapan yang Deasy berikan itu, matanya menatap sedih pada Deasy yang begitu telaten menyuapi nya "Pedes enggak?" tanya wanita itu.
Arunika menggeleng "Enak." Ucapnya.
"Hmm. Makan lah yang banyak. Biar Princess Mommy tambah kuat."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)
Fantasy#TRANSMIGRASI STORY 01# PART MASIH LENGKAP. TERBIT, 2021. Versi cetak tersedia di seluruh Gramedia. *** CERITA UNTUK MENTAL BAJA, BERANI BACA SAMPE AKHIR? *** Seingat Arunika Prameswari , malam sebelum tidur, dia masih gadis biasa saja. Gadis yang...