Arunika's World || CHAPTER 50.2

51.6K 9.1K 10.2K
                                    

For your information, Arunika's World tamat 3 chapter lagi. Beneran ini. Jadi yang belum pernah Vote dan komen, tolong tinggalkan Vote dan komen kalian buat chapter-chapter terakhir di lapak ini ya 😊

Arunika's World

Chapter 50.2 : Permintaan Adam.

Happy Reading
Jangan lupa Vote dan komen ya ^^



Arunika masuk ke dalam kamarnya setelah membalas pesan Radit. Mata coklat terangnya, menjelajah menatap seluruh sudut ruangan yang seharusnya menjadi kamar Seruni ini. Sedikit heran sebenarnya ketika Seruni menginginkan kamarnya, padahal kamar ini jauh lebih nyaman di banding kamar Arunika yang dulu.

Dua hari kemarin Arunika dan Deasy sibuk menata dan merias kamar Seruni senyaman dan secantik mungkin. Berharap Seruni akan menyukai apa yang ia siapkan, namun nyata nya gadis itu malah ingin memiliki kamar Arunika dan seluruh isinya "Ternyata persiapan aku buat bikin kamar ini sia-sia." Gumam gadis itu.

Arunika rebahkan tubuh nya sambil menarik napas sebanyak mungkin, menghembuskan nya secara perlahan "Its okay Aruni, enggak apa-apa. Ini cuma kamar, bukan hal besar. Kamu gak boleh egois, okay, gak boleh egois." Gumamnya lagi pada diri sendiri.

"Astaga, aku gak bisa sendirian ini." Ucap nya kala setetes air mata nya jatuh saat mendengar tawa Vanya, Meghan, dan Seruni yang menggelegar dari kamar nya dulu. Sedikit sedih sebenarnya karena si kembar tidak sedikitpun ingat padanya. Jujur saja, Arunika merasa kesempian.

Gadis itu meringkuk diatas Kasur yang lebar, tubuh mungil nya bergetar karena tangis "Kenapa aku cengeng banget sih," gerutunya sambil mencoba menghentikan laju air mata "Kenapa aku harus sedih kaya gini disaat harusnya aku Bahagia?" Arunika raih tisu, lalu menyeka air mata nya, membuang ingus dan kembali berdiri.

Mematut diri di depan cermin dengan tatapan sedih walau bibirnya melengkung keatas. Memang nya, siapa yang bisa membohongi diri sendiri?

Arunika menarik sudut-sudut bibirnya membentuk lengkungan sempurna "Nice. Tetap senyum kaya gitu. Kamu dengar Arunika," gadis itu menunjuk diri sendiri di cermin "Kamu adalah gadis kuat dan hebat. Apapun yang terjadi aku bakal ada untuk kamu jadi.. jangan menangis. Okay?"

Setelah nya, Arunika keluar kamar dan berjalan menuju kamar Seruni. Gadis itu hendak memutar handle pintu ketika pintu tersebut lebih dulu terbuka dari dalam. Arunika memundurkan posisi nya, tersenyum kecil ketika Adam dan Deasy lah yang keluar dari sana.

Gadis itu kebingungan ketika tanpa aba-aba Adam membawanya dalam pelukan "Maaf ya sayang, kamu jadi harus ngalah sama kakak mu. Papa nanti bicara pelan-pelan sama Seruni supaya bisa gantian kamar ya?"

"Enggak apa-apa Pa. Mungkin Seruni lebih nyaman di kamar ini karena pernah beberapa tahun tinggal di kamar ini." Kata Arunika dalam pelukan "Tapi Pa, aku Cuma mau bawa barang-barang penting. Boleh kan?"

"Boleh. Gih ambil, di dalam masih ada si kembar juga lagi mijitin Seruni." Sahut Deasy, wanita itu mengelus sayang pucak kepala Arunika "Nak, kamu enggak takut kan tidur di kamar itu?"

Arunika menggeleng "Nanti aku minta temen Radit lewat Video Call kalau takut," katanya membuat Deasy dan Adam saling tatap "Kenapa? Ada yang salah?"

Adam hanya tersenyum simpul sambil mengelus puncak kepala sang anak "Enggak ada. Papa ke kamar dulu ya Nak."

"Pa tunggu.." cegah Arunika, membuat Adam terdiam dengan tatapan bertanya "Pa.. aku enggak apa-apa kalau Seruni mau barang-barang punya ku. Walau sedikit gak nyaman, tapi aku enggak apa-apa. Cuma.. Papa sama Mommy bakal tetep sayang kan sama aku walau sekarang ada Seruni?"

ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang