Republished : 02 Juni 2021
Waahh makasih yaa buat 180 Vote di Chapter kemarin 🤧🤩
Tadinya kemarin mau double up, tapi HP ki lowbat dan disini mati lampu wkwk jadilah enggak jadi.
200 Vote bisa kali yaa biar double up.
Arunika's World
Chapter 20 : Nasi Padang
Happy Reading..
TEKAN DULU BINTANG DIPOJOK KIRI SEBELUM BACA :)
•
•
•
Arunika masih menunduk, menatapi wajah Agam dari atas. Senyum nya terbit geli kala lelaki itu akan buru-buru meniupi lututnya yang sedang di tetesi obat merah. Padahal, Arunika sama sekali tidak merasakan perih, atau saja tidak terasa karena terlalu larut menatap wajah Agam.
"Gue emang bisa pasang kain kasa dan plester." Kata Agam tiba-tiba, membuat Arunika mengerut kening "Tapi, for your information, gue gak bisa masangin bola mata yang jatuh dari wadahnya. Jadi.." Agam menjeda sambil mendongak "Berhenti pelototi gue kaya gitu bocah."
Arunika melotot, sangat malu kepergok memerhatikan Agam "Aku kan merhatiin lutut ku, bukan merhatiin ka Agam!" Elaknya salah tingkah.
Mengedikan bahu acuh, Agam kembali mengurus lutut Arunika "Gue gak bilang merhatiin, gue cuma bilang pelototi."
Arunika berdecak "Ngeselin banget." Gerutunya sambil mengipasi wajah yang tiba-tiba memanas.
"Kak Agam, nanti makan dulu yuk?" Ajaknya tiba-tiba "Aku traktir deh, kan Kak Agam udah nolongin aku." Katanya buru-buru menyampaikan niatnya untuk membalas kebaikan Agam.
Dulu, Ibu dan Bapaknya selalu mengajarkan pentingnya berterimakasih pada seseorang yang menolong nya. Dan Arunika selalu menerapkan itu, ia selalu berterimakasih pada teman yang membantu. Hanya ucapan saja, karena Arunika tidak bisa membalas kebaikan mereka. Dan sekarang, saat dirinya diberi kesempatan hidup bercukupan, Arunika ingin membalas kebaikan dengan cara yang berbeda. Mentraktir orang yang membantu nya, bisa disebut balas Budi kan?
"Gue masih punya uang sendiri, gak perlu bantu orang dulu buat dapet makanan." Sahut Agam sambil mulai merekatkan plester pada kain kasa di lutut Arunika.
"Ya udah, kalau gitu aku aja minta traktir." Balas Arunika acuh "Aku laper soalnya."
Selesai dengan lutut Arunika, Agam berdiri. Memaksa Arunika harus mendongak karena gadis itu masih duduk "Gimana? Mau kan traktir aku?" Katanya.
"Setelah injak kaki gue, kasih umpatan ke gue, minta anter pulang ke gue, dipasangin plester sama gue, dan sekarang.. Lo minta di traktir gue?" Tanya Agam. Kedua alisnya terangkat dengan tangan yang tenggelam di saku celana.
"Kan aku mau traktir, Kak Agam nya gak mau." Arunika menjawab dengan wajah tertekuk "Ya udah sih kalau gak mau. Gak usah ungkit kebaikan tau. Gak baik, munafik." Lanjutnya sambil berdiri dan mendengus di depan Agam.
"Dan setelah semua kebaikan gue, Lo malah bilang gue munafik?" Tanya Agam lagi, bibirnya tersenyum geli melihat Arunika yang komat-kamit entah mengumpat apa.
"Ayo, gue traktir nasi Padang!" Kata Agam sambil berjalan dengan langkah lebar, di belakangnya Arunika sontak girang lalu membuntuti Agam dengan berlari kecil. Seperti gugug yang mengikuti majikan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNIKA'S WORLD (SELESAI)
Fantasía#TRANSMIGRASI STORY 01# PART MASIH LENGKAP. TERBIT, 2021. Versi cetak tersedia di seluruh Gramedia. *** CERITA UNTUK MENTAL BAJA, BERANI BACA SAMPE AKHIR? *** Seingat Arunika Prameswari , malam sebelum tidur, dia masih gadis biasa saja. Gadis yang...