TEN AS [PAPI]

36.4K 4.3K 1.6K
                                    

"kenzo, kenzia, jangan lari-lari nanti jatuh," tegurku pada dua bocah kecil yang masih asik berlarian di lorong bahan dapur supermarket yang sedang aku pijak.

kenzo yang mendengar ucapanku sontak berhenti mengejar kenzia dan langsung menggandeng adik kembarnya mendekatiku.

"maaf, mami," sesal kenzo dengan kepala menunduk.

aku tersenyum kecil. jagoan kecilku itu memang sangat pintar dan penurut, ia cepat merasa bersalah dan langsung meminta maaf jika aku sudah menegurnya. walau dengan suara yang lembut.

"gak apa-apa, tapi lain kali jangan diulang ya? kalo mami lagi sibuk liat-liat bahan terus gak merhatiin njo sama nji, terus kalian nyasar gimana? nanti mami sedih dong."

kenzia memajukan bibir bawahnya, lalu memeluk kakiku erat. "maaf, mami. nji janji gak nakal lagi."

"pinter anak-anak mami. mami udah selesai beli bahan-bahannya, njo sama nji mau jajan engga?" tanyaku seraya mengusap surai si kembar bergantian.

"mauuu! boleh mami?" tanya mereka serentak.

"boleh, mau jajan apa sih emangnya pada semangat banget." kenzo dan kenzia tidak menjawab, melainkan hanya menyengir lebar. aku terkekeh geli.

"ya udah ayo, mau jajan apa? njo sama nji jalan duluan, mami ikutin dari belakang."

kenzo dan kenzia dengan semangat berjalan menuju lorong snack dengan tangan saling bergandengan.

"mami ambil cokelat boleh?" tanya kenzia ragu.

aku mendengus geli melihat wajah penuh harapnya. "boleh, ambil apapun yang njo sama nji mau. hari ini hari ulang tahun kalian, jadi hari ini bebas mau apa aja."

kenzo dan kenzia berseru riang, mengambil beberapa makanan ringan kesukaan mereka yang biasanya hanya aku izinkan untuk makan seminggu sekali.

"mami, njo mau es—"

"cici?"

aku menegang mendengar suara itu. suara perempuan yang selama tujuh tahun belakangan ini selalu aku hindari.

tern, perempuan itu maju beberapa langkah hingga aku bisa melihat wajahnya dengan jelas. begitupun sebaliknya.

"ini beneran cici?" tanyanya dengan wajah terkejut.

"mami itu siapa?" tanya kenzo yang tangannya sudah dipenuhi oleh snack-snack kesukaannya.

tern menoleh, wajahnya terlihat jauh lebih terkejut ketika melihat bocah kecilku.

kenzo mengernyit bingung, ia kemudian meletakkan jajanan yang telah ia ambil ke dalam keranjang belanjaan sebelum akhirnya mendekati tern dan melambaikan tangannya dengan polos.

"hai, aku kenzo, kakak boleh panggil aku njo biar sama kayak mami. kakak siapa? kakak kenal mamiku?"

kenzia yang menyadari ada seseorang yang berada di dekatku dan kenzo sontak berhenti mencomoti snack. ia melakukan hal yang sama seperti kenzo sebelum mendekati tern.

"aku kenzia, kembaran njo, kalo di rumah mami dan njo suka panggil aku nji. salam kenal kakak."

tern tersenyum kaku, tangannya terulur membalas jabatan tangan kecil kenzo dan kenzia secara bergantian.

"salam kenal juga. nama kakak tern," ucap tern canggung.

perasaan gelisah tiba-tiba menghampiriku. bagaimana jika tern memberi tahu keluarganya.

bagaimana jika tern memberi tahu ten, dan bagaimana jika ten mengambil kenzo dan kenzia dari sisiku.

tern tidak mungkin tidak sadar jika kenzo dan kenzia adalah anak ten. wajah kenzo yang sangat sangat mirip dengan ten dan wajah kenzia yang perpaduanku dan ten pasti sudah menjelaskan semuanya.

NCT AS | NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang