"keira inget 'kan harus ngomong apa ke ayah nanti?" ucapku pada keira yang bersandar nyaman di dadaku.
kalau kalian lupa, keira itu adalah anak kandung mas taeil yang artinya gadis berumur 10 tahun itu adalah anak tiriku.
"ingett! keira harus akting nangis terus bilang bunda lagi pelukan sama om jeje," sahutnya penuh antusias.
aku terkekeh pelan lalu sedikit menunduk untuk mengecup pipinya sayang, "pinter anak bunda, tapi nanti keira telepon ayah kalo om doyoung udah chat bunda ya?"
keira mengangguk semangat.
sejak tiga hari yang lalu di mana salah satu sahabat mas taeil mengajakku dan keira untuk mengerjai ayahnya di hari ulang tahunnya, keira menjadi orang pertama yang terlihat sangat-sangat antusias.
entah mengapa keira benar-benar senang jika melihat jiwa posesif ayahnya kambuh.
pernah sekali, anak gadisku itu benar-benar senang melihat ayahnya mengomel seharian, hanya karena aku mengobrol dengan sahabat laki-lakiku di telepon, alias suamiku itu posesif akut!
tapi aku cinta.. gimana dong.
beberapa menit kemudian handphone-ku bergetar menandakan pesan masuk dari doyoung, salah satu sahabat mas taeil.
jangan tanya kenapa aku tidak memanggil doyoung dengan sebutan 'mas' walaupun usianya berada di atasku.
karena sekali lagi, suamiku itu mengidap posesif akut. pokoknya pantang bagiku untuk memanggil laki-laki lain selain dirinya dengan sebutan 'mas'.
"keira udah bisa telepon ayah bentar lagi, ayah udah sama om doyoung soalnya." aku memberikan handphone-ku pada keira, sementara aku agak menjauh agar tidak ketahuan.
sebenarnya rencana ini sudah didiskusikan oleh sahabat-sahabat mas taeil beberapa minggu sebelum salah satu dari mereka memberi tahuku dan keira.
karena selama 3 tahun pernikahan ini aku belum pernah memberikan surprise di hari ulang tahunnya, jadi aku langsung menyetujui ide tersebut dan memberitahukannya juga pada sahabat-sahabatku.
mereka juga mengusulkan agar aku berpura-pura kabur dari rumah bersama keira, dan di sinilah aku sekarang, di vila mewah milik jaehyun bersama keira dan juga sahabatku yang lainnya.
"h-halo.. a-ayah, ayah di mana? cepet ke sini, keira mau pulang.. hiks." aku mengulum bibirku agar tidak kelepasan tertawa saat keira memulai aktingnya.
anak gadisku itu memang benar-benar pintar akting, tidak salah aku menyetujuinya untuk ikut casting iklan beberapa kali.
"keira di mana? kasih tau ayah, keira sama bunda di mana?!" aku bisa mendengar suara mas taeil yang terdengar sangat emosi karena telepon itu sudah di loudspeaker.
"keira gak mau di sini, hiks.. keira gak suka om jeje, om jeje peluk-peluk bundanya keira. keira gak suka," ujar keira dengan suara yang dibuat seolah sesenggukan.
"keparat!" umpat mas taeil dari seberang sana. aku melotot garang, awas saja jika setelah ini keira mengikuti ucapannya!
"keira tunggu di sana! jangan ke mana-mana, ayah bakal secepetnya ke sana! lacak nomor istri gue sekarang, sialan!" setelah itu panggilan terputus, dan seketika tawaku langsung pecah.
aku mengusap sudut mataku yang berair lalu kembali mendekati keira yang duduk di atas kasur, senyum keira terukir sangat lebar karena berhasil mengerjai ayahnya.
kami tidak perlu khawatir mas taeil akan kebut-kebutan karena ada doyoung yang mengontrol dan mengemudikan mobilnya, sesuai rencana kami.
"akting keira bagus banget, bunda bangga." aku mengambil handphone-ku, lalu beralih mengecup wajah keira bertubi-tubi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS | NCT OT23
Kurzgeschichten𝐌𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐥𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐍𝐂𝐓. ⚠️banyak kata kasar⚠️ A wattpad story by ©aimmortelle_