YUTA AS [SUAMI]

23.1K 2.9K 822
                                    

aku mengerjap beberapa kali menyesuaikan retina mataku dengan cahaya di ruangan ini. 

"bangun." 

mataku seketika terbuka lebar mendengar suara berat serak-serak basah seperti pemain film porno itu.

"kamu siapa?!" pekikku histeris saat mendapati seorang pria tampan dengan mata elang dan wajah datarnya.

pria itu mendengus jengah. "berhenti berpura-pura dan cepat bangun."

aku mengerjap tidak mengerti. 

sebenarnya siapa pria yang berdiri di depanku ini dan—KENAPA AKU BISA BERADA DI RUANGAN SEMEWAH INI?!

dengan gerakan cepat aku menyibak selimut yang menutupi tubuhku dan melangkah cepat ke meja rias yang terlihat rapih dengan banyak skincare dan make up yang tertata di atasnya.

cermin besar itu memantulkan wajahku dan aku merasa itu memang benar wajahku. namun.. dengan garis wajah yang terlihat sedikit berbeda. 

sebenarnya ada apa denganku, kenapa aku bisa ada di sini dan kenapa pria itu juga ada di sini.

"t-tanggal berapa sekarang?" tanyaku gugup, baru menyadari bahwa mata elang itu tidak teralihkan dariku sedikitpun.

"dua puluh lima januari," jawab pria itu singkat. 

tanggal yang sama dengan tempat yang seharusnya aku pijak sekarang.

"dua ribu tiga puluh," lanjut pria itu membuatku seketika melotot tak percaya.

25 januari 2030????

bukan 2022???? 

jadi saat ini aku berada di masa depan..?

tapi bagaimana bisa.. 

bukankah rata-rata alur di novel berpindah ke masa lalu agar mereka bisa memperbaiki kesalahan mereka. 

tapi kenapa aku malah ke masa depan..

"bisa tolong beri tau namamu?" tanyaku takut-takut.

pria itu menghela napasnya malas.

"yuta, nakamoto yuta. suamimu." 

"suami?! bagaimana bisa?!" 

"tentu saja bisa, bodoh." 

"t-tapi aku masih lima belas tahun.. aku bahkan baru menginjak masa sma selama beberapa bulan," melasku hampir menangis. 

"hentikan omong kosongmu dan mandilah, kamu hampir terlihat telanjang setelah pingsan dengan tubuh basah kuyup." pria yang mengaku sebagai suamiku itu berucap dengan ketus sebelum melangkah meninggalkan ruangan mewah ini.

aku melotot, kemudian secara refleks menatap tubuhku yang hanya terbalut kemeja putih kebesaran yang sudah setengah kering.

"DASAR MESUMMMMMM!" 

———

"makan."

lamunanku terputus sesaat ketika suara benturan antara mangkuk dan meja nakas terdengar nyaring.

"bawa aku pulang," pintaku dengan tatapan kosong. 

yuta mendecak pelan. "pulang ke mana? ini rumahmu."

"pulangkan aku ke ibu dan ayahku." 

"mereka sudah meninggal," ucap yuta tanpa jeda. 

"aku tidak ped—APA?! KATAKAN UCAPANMU ADALAH SEBUAH KEBOHONGAN!" aku berteriak histeris, mengguncang bahu tegap itu dengan kasar, sementara wajahku sudah basah akan air mata. 

NCT AS | NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang