RENJUN AS [KETOS]

46K 5K 347
                                    

"REVISI!" aku mendengus ketika renjun melempar hasil proposal yang telah aku buat semalaman itu ke sembarang arah.

"jun jahat banget anjir," celetuk kak nakyung, gebetannya kak renjun. sementara aku hanya diam dan menatap tumpukan kertas hasil lemburku itu dengan tatapan datar.

"biarin aja, salah—"

"ck, ribet." aku langsung mengambil tumpukan kertas itu dengan kasar lalu berjalan meninggalkan ruang osis dengan dumelan pelan yang terus keluar dari bibirku.

aku berjalan menuju perpustakaan untuk merevisi proposal kegiatan pensi yang akan dilaksanakan beberapa bulan lagi.

menyandarkan punggungku pada kursi, aku lantas menatap ke jendela besar di ujung perpustakaan di mana aku berada, menampilkan banyak murid yang sedang menikmati jam istirahat mereka dengan makan di kantin atau berkeliaran di lapangan.

bukan sepertiku yang malah mengendap di perpustakaan dengan laptop dan kacamata bulat yang bertengger di hidung.

tiba-tiba sebuah susu kotak dengan warna merah muda terulur di depan wajahku, dan membuatku refleks mengambilnya.

"maka—"

aku mendecak lalu menaruh susu kotak itu di meja kosong sebelahku saat mengetahui renjun lah yang memberiku susu tersebut.

"ck, minum." renjun mengambil susu itu, membukanya menggunakan sedotan yang memang menempel di balik kemasan kotak susu tersebut.

dan langsung menempelkan ujung lubang sedotan itu di bibirku.

"gak usah gengsi kenapa sih!?" renjun menyentakku dengan nada berbisik, setidaknya ia masih tahu tempat.

"apa sih—uhuk" aku tersedak saat renjun dengan sengaja menekan kotak susu itu dan membuat isinya langsung keluar melalui sedotan yang masih bertengger di mulutku.

"kurang ajar!" aku mendorong pelipis renjun, sementara si empunya hanya terkekeh pelan.

"jadi gemes." aku mencibir, "jidi gimis."

"apa sih, gemes banget gue." renjun tiba-tiba menarik tengkukku, dan langsung menggigit pipiku tanpa dosa.

"anjing, nanti jigong lo nempel!" aku memukul kepala renjun, dan langsung mengusap pipiku setelah renjun menjauhkan wajahnya dari wajahku.

"ngapain si lo kesini, mending nyamperin gebetan kesayangan lo tuh si nakyung." aku berucap masih dengan tangan yang mengusap pipi bekas gigitan renjun.

"ngapain nyamperin nakyung? mending nyamperin pacar gue di perpus."






NCT AS | NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang