aku tersenyum tipis ketika melihat seorang pria yang baru saja memasuki ruang rawatku dengan senyum sendu di bibirnya, dia...
mark lee.
mantan suamiku.
"mommyyyyy!" lamunanku buyar saat dean—putraku dan mark—memekik girang seraya berlari ke arahku.
"mommy, dean kangennn," ucap dean dengan manja, sementara aku hanya tersenyum tipis dengan tangan kanan yang mengusap surainya.
"mommy juga kangen dean," ucapku pelan, sudah beberapa minggu ini dean tidak diizinkan menemuiku karena daya tahan tubuhnya sedang tidak bagus.
"daddy juga kangen mommy tau.." bisik dean, namun mark yang berdiri di belakangnya tentu saja dapat mendengar itu.
"bohong!" sela mark, membuat dean langsung menatapnya sinis. "daddy yang bohong, kemarin aja daddy nangis karena mommy kesakitan!"
aku terkekeh pelan melihat interaksi ayah-anak itu, sudah lama sekali aku tak melihat mereka bertengkar seperti itu.
mungkin 3 tahun yang lalu? beberapa bulan sebelum aku dinyatakan terkena penyakit keras.
kanker otak stadium akhir.
dan berakhir aku harus memaksa mark untuk menandatangani surat cerai yang sudah aku ajukan dari pengadilan.
ia pantas mendapatkan wanita yang lebih baik, lebih cantik, dan pastinya tidak penyakitan sepertiku.
"berisik, kasian mommy 'kan mau istirahat," ucap mark, membuat dean langsung menutup mulutnya menggunakan tangan.
"sorry, mommy." aku tergelak, astaga putraku lucu sekali. ia tumbuh dengan baik walau tidak sepenuhnya dalam pengawasanku.
"anak mommy lucu banget, tetep jadi anak baik ya, sayang. walaupun mommy udah gak ada nanti dean harus tetep dengerin apa kata daddy dan gak boleh jadi anak nakal."
"harus baik sama daddy, sama oma dan opa juga, okey?" aku mengulurkan jari kelingkingku ke hadapan dean, namun putraku itu hanya melirik sekilas tanpa mau mengaitkan kelingkingnya.
aku tersenyum sendu, "dean, denger mommy ya." aku berusaha mengangkat dean ke atas ranjangku.
namun tidak bisa, karena aku terlalu lemah.
mark yang menyadari itu, langsung membawa dean duduk di pangkuanku. sementara ia duduk di sisi ranjang.
"dean harus inget, kalo mommy gak selamanya bakal ada di samping dean. ada waktunya mommy akan di panggil sama tuhan."
"mommy tau dean pasti akan sedih, tapi mommy minta dean jangan terlalu larut dalam kesedihan itu ya?"
"dean harus kuat, dean harus inget kalo dean masih punya daddy dan yang lainnya."
"mommy bakal selalu ada di sini." aku menuntun tangan dean ke dada kirinya, di mana jantungnya berdetak.
"mommy akan selalu di sini, dan gak akan pernah pindah ke manapun." aku menarik napas panjang, berusaha mengatur emosiku yang mulai tak stabil.
"maaf mommy gak bisa ngasih kado yang dean mau, kalo dean mau punya dede lagi. dean bisa minta sama daddy dan mommy baru okey?"
"babe!" bentak mark, aku tahu jika ia tak suka dan tak akan pernah suka jika aku berbicara seperti itu.
walau kami sudah bercerai.
"mark... kamu pantes punya pendamping baru, kamu harus cari pasangan lagi untuk bantu kamu ngerawat dan ngebesarin dean."
"jangan egois, ya?"
"gak akan pernah." mark berujar penuh penekanan. tangannya mengepal sangat erat, kedua matanya juga berkaca-kaca. menunjukkan ia juga sama rapuhnya denganku dan dean.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS | NCT OT23
Short Story𝐌𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐥𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐍𝐂𝐓. ⚠️banyak kata kasar⚠️ A wattpad story by ©aimmortelle_