JOHNNY AS [STRANGER]

20.1K 3.1K 838
                                    

berusaha mengabaikan tatapan aneh dari orang-orang yang ada di dalam bar mewah itu, aku terus melangkah menyusuri tempat haram itu untuk mencari selena.

selena itu sahabatku. satu-satunya perempuan yang mau berteman denganku di kampus.

aku juga tidak mengerti kenapa perempuan keturunan super kaya itu mau berteman denganku yang bahkan untuk makan saja harus bekerja kesana kemari.

"selena!" seruku, menarik lengan selena yang hampir mencium bartender yang berusaha menyadarkannya.

"hm..." selena menggumam tidak jelas, ia kemudian membuka satu matanya saat aku mengguncang tubuhnya pelan.

"istriku?!" serunya senang. aku meringis pelan, bisa-bisanya perempuan ini memanggilku dengan panggilan yang biasa kami gunakan saat sedang berdua.

"sst, jangan teriak-teriak diliatin orang." aku meletakkan telunjukku di depan bibir agar selena mengerti.

aku menepuk-nepuk punggung selena yang masih meracau tak jelas sampai akhirnya perempuan itu menumpukan dahinya ke bahuku.

"lo kenapa sih? kenapa tiba-tiba mabok-mabokkan gini?" tanyaku masih sambil menepuk-nepuk punggungnya.

"ini semua gara-gara devin monyet! berani-beraninya dia nyelingkuhin gue yang super sempurna ini. kurang sempurna apa coba?! bodi oke, muka apalagi, skill ciuman gue gak seburuk itu kok, masalah goyang menggoyang juga gue jagonya," raung selena tak terima, ia bahkan mengguncang tubuhku saking kesalnya.

"devin monyet! bekantan! setan! anak setan! titisan setan!" selena menendang-nendang angin penuh emosi hingga membuat tubuhnya hampir terjatuh dari kursi bar.

"sel—"

"babe!" dari arah berlawanan, devin menghampiri kami dengan napas terengah-engah.

"jangan pegang-pegang gue!" selena memberontak saat devin berusaha memeluknya.

"hey, dengerin aku dulu okey?" devin menahan kedua tangan selena, membawa perempuan itu ke dalam dekapannya.

aku mendengus, kenapa sepasang kekasih ini malah bermesraan dihadapanku?!

devin menatapku setelah berhasil membuat selena tak lagi memberontak dalam dekapannya. "gue anter selena pulang, lo bisa pulang sendiri 'kan?"

anterin pulang kek! atau minimal pesenin taksi gitu! gak ada gentle-gentlenya sama sekali jadi batang, rutukku dalam hati.

aku tersenyum paksa. "iya, jangan diapa-apain temen gue!"

devin hanya mengangguk sekilas sebelum membawa selena yang sudah setengah sadar keluar dari bar.

setelah sepasang kekasih itu tak lagi terlihat oleh netraku, aku berbalik, menatap setiap sudut bar mewah ini kagum.

seperti yang aku bilang, bar ini bukan sembarang bar, hanya orang-orang kelebihan uang yang mampu membayar minuman yang ada disini.

bar ini juga hanya menyediakan berbagai jenis alkohol, tidak ada wanita penggoda ataupun penari striptis pemeras uang pria-pria kaya.

puas melihat-melihat, aku kemudian berniat untuk pulang ke rumah, sebelum seorang pria bertubuh kekar menabrakku dari arah berlawanan.

bukannya menjauh, pria itu malah mendekatkan wajahnya ke leherku dan menghirup dalam-dalam disana.

tubuhku bergetar ketakutan, sekuat tenaga aku berusaha mendorong tubuh pria itu menjauh. tapi hasilnya nihil, bukannya menjauh, pria itu malah merangkul pinggangku dengan sangat erat.

"p-panashh," bisiknya di telingaku.

"lepas!" aku memberontak, namun hal itu malah membuat pria itu semakin mengeratkan rangkulannya.

NCT AS | NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang