YANGYANG AS [BADBOY]

41.8K 4.5K 621
                                    

"cok, ditantangin balapan tuh ama yangyang kesayangan lo." aku berjengit ketika hendery tiba-tiba datang dan langsung menepuk bahuku lumayan kencang.

"kapan?" aku melirik hendery dan xiaojun yang saat ini tengah duduk dihadapanku sekilas sebelum kembali fokus dengan nasi ayam penyet milikku.

"ntar malem, katanya kalo lo gak dateng markas kita dibakar," timpal xiaojun, "santuy si, gak usah kaya orang miskin deh."

xiaojun mendecih ketika mendengar ucapan hendery, "bayar dulu itu utang lo, baru ngomong gitu."

aku tergelak, sementara hendery hanya tersenyum tanpa dosa. "perhitungan amat sih sama temen," ucap hendery seraya menepuk dada xiaojun, membuat si empu memutar bola matanya malas.

"hai, babe." yangyang tiba-tiba datang, dan langsung merangkul bahuku erat. membuatku langsung menepis tangannya kasar. "najis."

yangyang terkekeh pelan, lelaki itu lantas mendekatkan bibirnya pada telingaku, "nanti malem kalo kalah jangan nangis ya." bisik yangyang lalu berjalan meninggalkanku yang hanya dapat tersenyum remeh. sedangkan hendery sudah heboh sendiri.

———

"gua mau bikin perjanjian." aku mendecak, lalu membuka helm full face  milikku yang tadi sudah terpasang rapih dengan kesal.

"yang kalah harus nurutin semua kemauan pemenang, gimana?" yangyang mengangkat satu alisnya seraya menjulurkan tangan kanannya kehadapanku.

"deal." aku tersenyum miring, lalu menjabat tangan yangyang sebentar, sebelum kembali memakai helm full face milikku.

yangyang terkekeh pelan lalu kembali menaiki motornya dan menarik gas serta rem secara bersamaan ketika grid girl mulai menghitung mundur.

"start!" aku dan yangyang langsung melepas rem secara bersamaan, namun aku lebih unggul daripada yangyang.

saat aku sudah benar-benar memimpin, motor yangyang tiba-tiba menyalip dari samping. membuat keseimbanganku menghilang.

hingga tanpa sadar menabrak pagar pembatas, dan bisa aku dengar suara teriakan penonton yang terdengar sangat ricuh sebelum aku benar - benar hilang kesadaran.

---

aku mengerjap beberapa kali ketika cahaya lampu ruangan bercat putih ini menyakiti indra penglihatanku, lantas menggeliat tak nyaman.

namun sedetik setelahnya langsung terdiam kaku, ketika seluruh tubuhku terasa sangat nyeri bahkan mati rasa.

"lo udah sadar!?" pintu ruanganku terbuka dengan kasar, dan menunjukkan yangyang, yang terlihat sangat kacau dengan rambut serta baju yang berantakan.

tak lupa gurat wajahnya yang terlihat sangat lelah, dan kantung hitam yang berada dibawah matanya. "ngapain lo?" tanyaku dengan nada sinis.

yangyang tersenyum kecut, lantas menaruh parcel buah yang tadi ia bawa ke atas nakas yang berada di samping ranjangku.

"bantu gua duduk dong," ucapku membuat yangyang dengan sigap langsung membantuku untuk duduk dengan kepala ranjang yang dinaikkan serta bantal yang berada dibelakang punggungku.

"EH ANJIR, MOTOR GUA GIMANA?" aku membelalak, lalu dengan cepat menoleh ke arah yangyang. "ancur, gak bisa dibenerin."

"anjing, tiga ratus juta gua." aku hampir menangis, namun yangyang dengan lembut mengusap tanganku membuatku mendelik.

"maaf," ucap yangyang tiba-tiba membuatku mengernyit bingung.

"untuk ap—hmpp" belum selesai aku berbicara, yangyang lebih dulu menarik tengkukku dan melumat bibirku lembut.

"maaf karena ngambil first kiss lo." aku membelalak ketika mendengar ucapan yangyang, darimana ia tahu kalau ini adalah first kissku

"maaf juga, gara-gara gua ngajak balapan lo jadi sakit kayak gini. padahal niat gua kalo menang pengen bikin lo pacar gua"

"ya udah, ayo," balasku santai. yangyang langsung mendongak ketika mendengar ucapanku, wajahnya terlihat sangat terkejut.

"maksud lo!?"

"ayo pacar—hmpp!" yangyang kembali melumat bibirku, namun kali ini lebih dalam dan menuntut. dan aku bisa merasakan kalau ia tersenyum disela-sela lumatannya.

"Ich habe nie gelogen, als ich sagte, dass ich dich liebe."


















NCT AS | NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang