TAEIL AS [SUAMI]

41.5K 4K 478
                                    

"mas, laper," rengekku seraya mendusel di lengan mas taeil yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya, padahal hari ini adalah akhir pekan.

"ya, makanlah sayang." mas taeil mengusap rambutku sebentar, lalu kembali fokus pada pekerjaannya.

"dasar ga peka." aku berjalan meninggalkan kamar kami dengan kaki menghentak kesal.

memiliki suami seperti mas taeil itu benar-benar menguji kesabaran, sifatnya yang cenderung cuek dan tidak peka itu membuatku sering kali merasa kesal.

bahan makanan di rumah sudah benar-benar habis membuatku mau tak mau harus keluar untuk membeli makan siang. lagi-lagi, tolong salahkan mas taeil yang sangat sulit diajak belanja bulanan bersama.

ya masa aku mau belanja bulanan sendiri, dia pikir bahan makanan untuk satu bulan itu sedikit apa?!

"mas, aku pergi sebentar." peduli setan jika mas taeil tak mendengarnya, yang penting saat ini aku harus makan enak.

aku berjalan santai, sesekali menyapa orang-orang yang lewat dengan senyum ramah.

yah, walaupun aku masih sangat kesal karena sikap mas taeil tadi. tidak seharusnya aku menyalurkan emosi pada orang yang bahkan tidak tahu apapun, kan?

setelah berjalan selama 15 menit, aku akhirnya sampai di depan restoran yang dulu menjadi tempat yang selalu aku kunjungi ketika merasa galau.

"idih, tumben mampir," ledek kak kun, kakak tingkatku semasa kuliah serta pemilik restoran terkenal yang sudah jarang aku kunjungi.

padahal sebelum aku dan mas taeil menikah, aku selalu mampir ke restoran kak kun untuk makan siang atau bahkan sekadar berbincang dengannya.

"iya nih, kangen," cibirku, dan detik setelahnya aku dan kak kun tergelak bersama.

kak kun mengajakku untuk duduk di salah satu meja yang menampilkan pemandangan jalanan di luar sana.

"kangen menu resto, apa yang punyanya nih." gurau kak kun seraya tersenyum jahil, membuat kedua dimple manisnya terlihat.

"kalo kangen sama yang punyanya, ada yang marah gak nih?"

"kayaknya ada sih." kak kun mengusap tengkuknya canggung, "kakak udah punya istri!?"

kak kun menggeleng pelan, lalu menyuruhku menoleh ke belakang.

aku menoleh, mendapati mas taeil yang berdiri beberapa langkah dari mejaku tengah menatap kami dengan tatapan datarnya.

"kamu yang udah punya suami," lanjut kak kun, lalu pamit kembali ke dapur setelah mengusak rambutku sebentar.

"kenapa gak bilang aku, mau makan di luar?" mas taeil duduk di sebelahku, lalu menarikku agar menyandar di dadanya.

"kenapa diem, hm? ngambek?" mas taeil menunduk, lalu mengecup pucuk hidungku dengan gemas.

"maaf ya, kantor lagi hectic banget soalnya." aku menggumam malas, lebih memilih menatap jalanan luar.

"hei, liat aku dongg." mas taeil menangkup pipiku, membuatku langsung menatapnya yang tengah menahan senyum.

"istri aku gemes banget sih, jadi pengen cium sampe pingsan." aku membelalak kaget saat mas taeil mencium bibirku tanpa aba-aba.

"mas!" aku membuang muka setelah mas taeil melepas ciumannya,

"jangan pergi tanpa izin lagi ya? aku khawatir."











ganti jadi ot23 ga niiii?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ganti jadi ot23 ga niiii?

NCT AS | NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang