JENO AS [KEPONAKAN]

21.3K 3.2K 1.3K
                                    

aku membuka pintu samping, membuat semua anggota keluargaku yang berkumpul di ruang tengah menoleh ke arahku dan jaehyun yang berada di belakangku.

dalam keadaan basah kuyup karena kehujanan, aku segera menarik tangan jaehyun dan membawanya ke kamar tamu agar ia cepat-cepat mandi.

jaehyun itu mudah sakit, dan aku tidak mau disalahkan oleh mami jess jika bayi besar kesayangannya itu jatuh sakit besok.

"ateu—"

aku bahkan tidak menghiraukan panggilan jena karena sudah lebih dulu berjalan cepat menaiki tangga menuju lantai dua.

"mandi yang bersih, jangan lupa keramas. ntar sakit gue yang dimarahin mami jess lagi. urusan baju nanti gue pinjem sama papa."

aku mendorong tubuh jaehyun memasuki kamar tamu, lalu berlari ke kamarku untuk melakukan hal yang sama, mandi.

mandi kilat lebih tepatnya.

setelah sepuluh menit mandi dan juga mengganti baju, aku kembali keluar kamar dan menuju lantai bawah, berniat meminjam baju papa untuk jaehyun.

"pa, aku pinjem baju buat jaehyun boleh?" tanyaku pada papa, namun entah mengapa semua orang yang ada di ruang tengah itu malah menatapku dengan tatapan menggoda.

kecuali jeno.

ngomong-ngomong jena dan jeno itu keponakanku, kalau kalian lupa.

"khawatir banget sih dek mukanya, biasa aja kali," ujar mama jahil.

aku mendengus geli. "kalo bukan karena takut diomelin sama mami jess, aku juga gak mau repot-repot nyuruh bayi gede itu mampir." bibirku maju beberapa centi.

"iya deh percaya," timpal sena, kakakku.

"jadi boleh gak nih jaehyun pinjem baju papa?" aku mengulang pertanyaanku karena papa belum menjawab.

"ambil aja di kamar papa."

mendapat izin, aku langsung berbalik badan berniat kembali naik ke atas. namun suara datar jeno menghentikan langkah kakiku.

"aku aja yang ambilin baju buat jaehyun jaehyun itu, aku punya baju oversize, pasti muat di dia."

setelah itu jeno berjalan melewatiku dengan wajah datar dan rahang mengerasnya. ia bahkan tidak menyebut jaehyun yang jelas lebih tua darinya dengan embel-embel 'kak' atau 'abang'.

tadinya aku memang berniat meminjam baju jeno, dilihat dari ukuran tubuh mereka yang terlihat tak beda jauh. walaupun masih berumur 18 tahun, jeno benar-benar memiliki tubuh yang luar biasa tegap dan kekar.

namun aku sungkan. terlebih sejak kepulanganku 5 bulan lalu, aku dan jeno menjadi benar-benar canggung dan seolah saling menjaga jarak.

aku mengangkat bahu, lalu ikut bergabung bersama yang lainnya. duduk di sebelah jena yang memangku putri kecilnya.

tak lama kemudian jeno dan jaehyun turun dengan jeno yang beberapa langkah di depan jaehyun.

"om, tante, jaehyun pulang dulu ya. udah mau malem, takut dicariin mami." setelah sampai di lantai satu, jaehyun langsung menghampiri mama dan papa untuk bersalaman.

"semuanya, saya duluan ya." jaehyun juga menyalimi tangan kak sena dan juga suaminya dengan sopan.

"bi, gue pulang." jaehyun mengacak rambutku asal lalu melangkah keluar setelah melambaikan tangannya pada keluargaku.

aku mendengus sebal, lalu menutup pintu samping setelah mobil jaehyun tak lagi tampak dipandanganku.

"ekhm, udah bebi bebi nih gue denger." itu kalimat pertama yang aku dengar setelah mengantar jaehyun ke depan.

NCT AS | NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang