aku mengernyit bingung saat melihat manusia-manusia yang memakai seragam yang sama denganku berlari berbondong-bondong ke arah lapangan.
tanpa segan, aku menarik salah satu lengan yang aku yakini adalah adik kelasku karena aku belum pernah melihat wajahnya sebelumnya.
"itu lari-lari ada apaan sih? pak dewa bagi-bagi sembako?"
adik kelas itu menyengir kemudian dengan perlahan menarik lengannya dari cengkraman tanganku. "itu ada yang berantem di lapangan, kak, kurang tau deh karena apa."
mataku membelalak saat mendengar penuturan adik kelasku itu.
"sialan! bisa-bisanya admin lambe sekolah kayak gue nggak tau berita hot begini."
aku mengucapkan terima kasih pada adik kelas itu sebelum berlari menerobos yang lainnya.
"MINGGIR! INI ADALAH WAKTU YANG TEPAT UNTUK KITA MENAIKKAN VIEWERS SG AKUN LAMBE SEKOLAH!"
dan seketika para gerombolan itu seketika menyingkir, memberi jalan untukku yang tanpa basa-basi langsung berlari sambil mengangkat ponselku yang sudah menunjukkan tampilan kamera.
"OMAYGAT YANG BERANTEM RASHA SAMA YASHA LAGI!"
aku memekik histeris dan langsung saja menekan tombol video pada ponselku, mengarahkan kamera belakang pada kedua laki-laki yang memiliki nama hampir sama namun memiliki kepribadian yang berlawanan.
"ayo, terus! tojos terus! rasha! rasha! rasha!" aku mendukung dengan suara tak terlalu kencang, takut suaraku terlalu memenuhi video yang akan aku post di sg lambe sekolahku.
"EH YASHA YA ALLAH, ABA-ABA DULU DONG KAGET EYKE!"
delikan tak percaya aku tunjukkan saat yasha tiba-tiba saja melepas cengkraman rasha pada kerah bajunya dengan kasar, kemudian balas memukul wajah rasha bertubi-tubi.
"RASHA, AYO JANGAN MENYERAH!" teriakku menyemangati rasha yang sudah hampir tepar karena pukulan bertubi-tubi yasha.
"sialan." umpatan pelan dari yasha terdengar, diikuti dengan pukulannya yang semakin brutal.
"ADA APA INI?! BUBAR SEMUANYA!"
aku mendesah kecewa saat pak agus tiba-tiba datang dan membubarkan para penonton.
"yah pak agus, lagi seru juga," keluhku kecewa.
pak agus menengok ke arahku, kedua tangannya berkacak pinggang, sementara kedua matanya menatapku melotot. "ini lagi, sok-sok admin lambe! tugas fisika kamu yang dua minggu kemaren mana, hah?"
"eh pak! itu yasha mau kabur!" aku menunjuk yasha yang posisinya berdiri di belakang pak agus.
kemudian setelah pak agus membalikkan badannya, aku segera berlari menghindar dari guru fisika kesayanganku itu.
"MAAP, PAK! BUKU SAYA ILANG, JADI TUGASNYA OTOMATIS ILANG JUGA! ASSALAMUALAIKUM!"
"HEH! CAH EDYAN! WAALAIKUMUSSALAM!"
———
aku mengintip yasha dan rasha yang sedang disidang oleh kepala sekolah melalui jendela ruang kepsek, tak lupa kamera ponsel yang setia merekam bagaimana kepala sekolahku itu mengamuk pada kedua teman sekelasku yang hanya diam dengan wajah malas mereka.
terlalu fokus mengamati pak dewa yang sedang asik mengomel, aku jadi tidak menyadari bahwa yasha dan rasha sudah keluar dari ruang kepsek.
"heh, bocil." aku seketika menoleh saat mendengar panggilan yang diberikan rasha padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS | NCT OT23
Short Story𝐌𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐥𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐍𝐂𝐓. ⚠️banyak kata kasar⚠️ A wattpad story by ©aimmortelle_