aku duduk di sisi kasur di kamar mewah ini dengan perasaan was-was.
masih ingat pak jaehyun? dosen menyebalkan yang mengataiku seperti spongebob.
pak jaehyun yang tiba-tiba datang ke rumahku tepat di hari aku berniat membolos mata kuliahnya dan malah berakhir dituntut untuk menjawab lamarannya yang berakhir aku jawab dengan anggukan kecil tanpa sadar karena terlarut dalam tatapan lembutnya.
dan di sinilah aku sekarang.
di rumah mewah milik pak jaehyun atau lebih tepatnya di kamar pribadi pria itu.
menunggu si empunya kamar yang masih asik berbincang dengan sanak keluarga yang kemarin menghadiri acara pernikahan kami.
ya, pada akhirnya aku menikah dengan pak jaehyun. dosen menyebalkan yang sering aku umpati dalam hati.
tubuhku semakin menegang saat knop pintu bergerak ke bawah dan pintu yang terbuat dari kayu jati kokoh itu terbuka.
"kamu belom mandi? nunggu saya mandi duluan atau malah mau mandi bareng?" tanyanya jahil.
wajahku memanas. "bapak!"
"saya bukan bapak kamu," ketusnya seraya membuka kancing kemeja hitamnya satu persatu.
aku menelan ludah susah payah.
"j-jaehyun, gitu?" tanyaku ragu.
"nggak sopan sama suami sendiri!"
astaga... kenapa aku jadi serba salah begini.
"jadi aku harus panggil apa?"
"mas, aa, akang, sayang, ayang, honey, babe, apapun itu, asalkan bukan nama dan bapak. oh tapi kalo kamu ada nama kesayangan untuk saya boleh deh," celoteh pak jaehyun panjang lebar.
"saya gerah, mau mandi. kamu mau mandi duluan, abis saya atau bareng?" lanjutnya santai.
"s-saya duluan nggak papa, pa—mas?"
pak jaehyun menganggukkan kepalanya singkat. "sure."
aku segera berlari memasuki kamar mandi ketika pak jaehyun dengan santai membuka kemeja hitamnya di depanku, hingga aku tanpa sengaja menatap ke arah delapan kotak yang ada di perutnya.
bunda, mata anakmu sudah nggak suci lagi huhu.
aku membuka hijabku sedikit terburu-buru, takut jika pak jaehyun sudah sangat kegerahan ingin mandi, hingga tanpa sengaja membuat jari telunjukku tertusuk oleh jarum pentul.
"aw." aku refleks memekik.
"sayang kenapa? kamu jatoh?"
aku meringis kecil ketika mendengar suara pak jaehyun yang terdengar sangat khawatir.
"aku nggak papa mas, cuma nggak sengaja ketusuk jarum pentul," jawabku pelan, namun sepertinya masih bisa terdengar oleh pak jaehyun karena efek gema kamar mandi.
"sakit nggak, sayang?" tanyanya terdengar sangat khawatir.
"n-nggak papa kok, mas."
"kalo ada apa-apa cepet panggil aku yaa," titahnya lembut.
"iyaaa, mas," balasku gemas.
"atau nggak kita sekalian mandi bareng aja deh, aku khawatir."
aku mendelik sinis.
itu bukan khawatir, tapi cari kesempatan!
"nggak usah, mas, aku nggak papa kok."
"yakin? mandi bareng suami sunnah rasul loh, sayang," ujarnya masih berusaha merayuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS | NCT OT23
Short Story𝐌𝐚𝐫𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐚𝐥𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐍𝐂𝐓. ⚠️banyak kata kasar⚠️ A wattpad story by ©aimmortelle_