ALL MEMBER AS [ANAK KOST]

32.7K 4.1K 1.3K
                                    

⚠️banyak kata kasar ⚠️



"wih, makan apa kita hari ini?" celetukku saat memasuki dapur utama yang biasa menjadi tempat sahur anak-anak kos setiap tahunnya.

kosan ini adalah kosan milik mami yang mami percayakan padaku agar anak-anak kosan yang semuanya adalah laki-laki tidak membakar kosan selama mami dan papi pergi.

"rendang," balas taeyong yang saat ini sedang berdiri di depan kompor yang menyala.

aku mengernyit. rendang???? perasaan dua hari yang lalu aku ke pasar bersama johnny, aku sama sekali tidak membeli daging untuk persediaan makanan anak-anak.

"hah? daging darimana?"

penasaran, aku melangkah mendekati taeyong, dan mengintip isi panci berukuran super besar itu.

"rendang darimananya, anjing. mie begitu lo kata rendang," ucapku kesal.

"dih ngegas, nih lo liat bungku mie-nya tulisannya apa?" haechan yang ternyata sejak tadi berdiri di sebelah taeyong mengambil bungkus indomie dan menempelkannya di wajahku.

"heh, biadab! muka mulus gue, bangsat." aku menjauhkan bungkus mie itu, lalu memukul punggung haechan kencang.

"ADUH, JANGAN MUKUL ANJENG!" haechan menjauhkan tubuhnya dari sisiku, lalu kembali melempar bungkus mie itu padaku.

"wih, ada apa nih ribut subuh-subuh. kayaknya seru." aku dan haechan menoleh ke asal suara, lalu kembali melengos saat mendapati anak-anak lantai 7 memasuki area dapur.

ngomong-ngomong kosan ini terdiri dari 10 lantai yang isinya rata-rata manusia tidak normal, alias otak setengah.

eh nggak juga deh.

masih ada jeno yang ya.. bisa dibilang lebih normal dari yang lainnya.

sisanya gila semua.

"anjrit gue dikacangin." lucas memegang dada kirinya, berlagak seperti orang paling tersakiti.

"makan apa kita saur ini?" celetuk dejun yang tidak jauh berbeda dari celetukanku saat masuk dapur tadi.

"rendang." dan taeyong masih tetap pada jawabannya.

"wih, kane donggg," serunya senang.

"bang, daripada lo pada bikin ini dapur engap, mending bangunin adek-adek lo di lantai enam dah," suruh haechan, dan ke tujuh manusia itu langsung beranjak keluar dari dapur untuk naik ke atas dan membangunkan yang lainnya.

"cil, tolong taro meja makan ya."

taeyong melirik mangkok atau lebih tepatnya baskom berisi 25 bungkus mie yang sudah matang dan tercampur rata di sebelahnya, sementara ia mencuci bekas peralatan masak.

"chan, bantuin dong anjir! kaga ada guna dikit lo jadi cowo." haechan mendelik, menaruh pisau di tangannya dengan kasar, haechan lantas membantuku membawa baskom itu ke atas meja makan dengan mimik wajah tak ikhlas.

"manyun bet manyun itu bibir." tanpa menoleh juga aku sudah hapal itu suara siapa, ya siapa lagi kalo bukan renjun yang paling demen bikin keributan sama haechan.

"bacot lo, pendek," balas haechan ketus.

renjun melotot. "KOK BAWA FISIK ANJENG?!"

"MAKANYA GAUSAH MANCING!"

"DIH?! SIAPA SURUH MANYUN MANYUN KAYA BEBEK!"

"DIH?! YA SUKA SUKA GUE, BIBIR BIBIR GUE!"

"anjrot jadi inget drinking drinking bibir bibirmu, nggak sich," celetuk ten di tengah keributan kedua anak adam itu.

NCT AS | NCT OT23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang