06. suatu saat nanti

557 54 0
                                    

"suatu saat nanti kalau kita tidak berjodoh jangan pernah salah kan Tuhan, ya?"

"suatu saat nanti kalau kita tidak berjodoh jangan pernah salah kan Tuhan, ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bian memasukan semua buku pelajarannya ke dalam tas dengan tergesa-gesa. Kegiatan Bian yang memasukan peralatan sekolahnya tak luput dari mata Ratu yang duduk sekitar berjarak 4 meja dari Bian.

Tumben banget Bian mengemasi barangnya cepet-cepet begitu? Biasanya kan dia pulang paling terakhir. Itulah isi pikiran Ratu saat ini.

Ratu terdiam. Ia sekarang ingat bahwa Surya tadi menjanjikan kekasihnya itu untuk beli lollipop.

Dengan gerakan cepat Ratu memasukan bukunya ke dalam tas. Berdiri menghampiri Bian yang sibuk dengan peralatan sekolahnya.

"Bian mau kemana? Kok cepet-cepet gitu sih?" Bian terkejut menoleh menatap Ratu yang berada di sebelahnya.

"Oh, ini, Bian mau pergi beli lollipop sama Surya. Ratu mau ikut?" Jawab Bian yang membuat Ratu berpikir sejenak.

"Ratu bawa teman-teman Ratu juga boleh kan?" Tanya Ratu yang di angguki Bian.

"Boleh, bawa aja. Bian juga seneng kok berarti entar kita ke sananya rame-rame."

"Tunggu dulu, Ratu coba hubungi teman-teman Ratu."

Ratu mengambil benda pipih yang berada di dalam tas miliknya. Menghubungi teman-temannya dalam sebuah percakapan pesan pada grub yang berisikan dirinya dan teman-temannya.

"Gimana Ratu?" Tanya Bian setelah melihat Ratu mengembalikan handphone miliknya ke dalam tas.

"Iya, mereka mau ikut. Katanya mereka nunggu di parkiran aja," jawab Ratu tersenyum menatap Bian.

"Ya udah, ayo, keparkiran sekarang!" Dengan lembut cowok itu menarik tangan Ratu, di genggamnya tangan Ratu hingga sampai parkiran SMA Atlantika.

Bian mengedarkan pandangannya, mencari sosok teman-temannya yang katanya juga telah menunggu di parkiran.

"Eh, itu teman-teman Ratu!" Tunjuk Ratu yang melihat teman-temannya berjalan menghampiri mereka.

Ratu mengangkat tangannya, melambaikan bermaksud agar teman-temannya melihat keberadaan dirinya.

Teman-teman Ratu melambaikan tangannya juga, menghampiri mereka yang sedang menunggu di dekat Jami-motor milik Bian.

"Udah dari tadi lu berdua?" Tanya Azkia membuka percakapan. Sedangkan Bian dan Ratu menggeleng menjawab ucapan Azkia.

"Gak kok, barusan aja kita sampai. Kan, Ratu?" Ratu mengangguk menyetujui ucapan Bian. "Iya barusan aja kita sampai."

"Gue kira lama tadi, soalnya guru kita tadi ceramah dulu di kelas," ujar Divya.

Memang Ratu dan teman-temannya tidak satu kelas, mereka berbeda kelas karena jurusan mereka ada yang tidak sama dan berbeda kelas namun jurusan tetap sama.

My Innocent Boyfriend (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang