"Jangan kebanyakan ekspetasi. Entar nangis kalau di sadarkan oleh realita."
Hari ini Bian sedikit lelah dari hari-hari sebelumnya. Sebelum pulang ke rumah, tadi Bian sempat mengantar Ratu pulang dan berakhir mampir sejenak di taman karena keinginannya padahal badannya sudah capek tapi masih nekat untuk mampir.
Ratu pun sudah mengingatkan, tapi Bian tetap ngeyel juga. Cowok itu melangkahkan kakinya dengan berat menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.
Saat memasuki rumah, Bian tidak menemukan mamahnya yang biasanya menonton televisi atau sekedar membaca majalah. Tadi rumah sepi, tidak ada siapapun.
Mungkin mamah Andin sedang pergi dengan temannya, pikir Bian dalam hati.
Setelah memasuki kamarnya, Bian menghempaskan tubuhnya pada kasur kebanggaannya tanpa berkenan untuk mengganti pakaian sekolahnya terlebih dahulu.
Menghembuskan nafas lelah, Bian merogoh saku celananya untuk menghubungi seseorang.
Sudah lama sekali ia tak pernah menghubungi seseorang yang dia rindukan di sana. Biasanya Bian akan menelponnya saat jam-jam malam atau saat Bian kesusahan untuk tidur, pasti cowok itu akan menghubunginya.
Mencari nama kontak pada daftar pencarian panggilan, setelah ketemu ia langsung mendial nomor tersebut, men-loudspeker agar dirinya dengar.
"Halo, Bian?"
Terdengar jawaban di sebrang sana. Bian langsung cepat-cepat menegakkan tubuhnya, mendekatkan teleponnya pada mulutnya.
"Iya, hallo?" Jawab Bian dengan gembira.
"Ada apa menelpon ku?"
"Ih! Bian hanya rindu loh. Emang Bian gak boleh rindu sama situ?"
"Bian! Kalau mau nelpon kira-kira dong. Sekarang di sana jam berapa?"
"Di Indonesia baru aja jam empat sore, berarti di London masih siang dong?"
"Iya, tapi kan kuliahku gimana, Bian! Untung saja aku sedang istirahat makan siang."
Bian terkiki geli melihat nada kesal pada panggilan orang tersebut. Jika di sini pasti nanti Bian kena pukul deh.
"Maafin Bian ya? Emang kamu gak rindu Bian?"
"Ngapain rindu Bian? Di sini udah banyak. Cakep-cakep lagi!"
"Emang mau sama kamu? Gak kan?!"
"Mulutnya! Awas aja ya lu, kalau pulang gak gue beliin lollipop."
Ok Bian, siaga satu! Dia sudah mengenakan ejaan gue-elo, berarti dia sedang kesal. Jangan biarkan dia kesal Bian atau lollipop tidak akan di tanganmu!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Boyfriend (ON GOING)
Любовные романы[Genre : romance, komedi] Ini hanyalah kisah seperti umumnya dimana seorang laki-laki yang beruntung bertemu dan memiliki perempuan secantik pacarnya. Ketika mereka di permukaan untuk melengkapi bukan mem-bebani. Selain itu kalian juga akan di hibur...