Sejak tadi handphone Ratu tak berhenti untuk bergetar. Dari Ratu selesai mandi sampai sekarang dirinya sudah rapi memakai baju pun ponselnya tidak mau untuk diam barang semenit pun.
Ratu menghela nafas, memilih untuk menggeser tombol hijau. Ternyata telepon dari Elvina.
"Ya kenapa, El?" Tanya Ratu begitu teleponnya tersambung.
"RATU!!! GUE UDAH NUNGGUIN DI DEPAN! CEPATAN!" Ratu menjauhkan telepon genggamnya begitu suara Elvina mengglegar.
Sedikit, mengorek kupingnya, Ratu mendekatkan lagi benda pipihnya yang sempat ia jauhkan tadi. "Bentar lagi, nih! Makanya lu jangan telepon-telepon mulu!"
"GIMANA GAK TELEPON! ORANG LU MANDI UDAH KAYAK MAU NGURAS SAMUDERA AJA! CEPETAN, AH, TU! GUE TUNGGU 5 DETIK KALAU GAK SAMPAI GUE TINGGAL!"
Ratu terhenyak, ia sedikit melotot karena mendengar suara Elvina yang jauh lebih keras daripada sebelumnya dan apa tadi yang Elvina bilang? Dia mandi lama? Cih, kalau tidak karena Elvina pun Ratu tidak akan mandi selama ini.
"Iya, iya! Gue udah selesai nih! Gue tutup dulu!"
"CEPETAN! JANGAN PAKE LA...."
TUT...
"Emang ya kalau ada darah titisan Mak lampir jadi gitu!" Gumam Ratu setelah menutup telepon Elvina dengan cepat. Karena ia tak mau kupingnya akan berdengung dan sakit.
Sebelum itu Ratu mengikat rambutnya terlebih dahulu sebelum meninggalkan kamarnya. Setelah di rasa siap semuanya, baru Ratu pergi untuk berpamitan kepada ibundanya yang entah sedang apa di lantai bawah.
"Bunda!!!" Panggil Ratu ketika cewek itu sudah berada di lantai satu rumahnya.
Tak ada jawaban dari sang bunda. Ratu memilih untuk melihat ke ruang keluarga terlebih dahulu, karena biasanya sekar-bunda Ratu sering menghabiskan waktu di sana.
"Bunda?" Panggil Ratu lagi begitu ia sudah berada di ruang keluarga. Tapi, nihil. Tidak ada jawaban juga di ruang keluarga.
Ratu mendengus, sebenarnya dimana bundanya ini?
Tak menyerah, Ratu kembali lagi mencari ibundanya ke dapur. Selain ruang keluarga, dapur biasanya di gunakan Ibunda Ratu untuk mengisi waktu luangnya dengan mencoba resep masakan yang beliau dapat. Entah dari internet atau dari ibu-ibu arisan di komplek rumah mereka.
"Bunda?" Panggil Ratu untuk beberapa kalinya.
"Ish, bunda nih! Kemana emak gue sebenarnya? Kalau gak cepet-cepet ijin pasti entar si nenek lampir ngamuk tuh di depan." Ratu menggrutu, kesal karena ia tak menemukan Ibundanya.
"Jangan-jangan emak gue ada di kamar. Kalau bener, kenapa gak gue cari dari tadi aja! Ish, bego banget sih lu Ratu!" Umpat Ratu pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Boyfriend (ON GOING)
Romansa[Genre : romance, komedi] Ini hanyalah kisah seperti umumnya dimana seorang laki-laki yang beruntung bertemu dan memiliki perempuan secantik pacarnya. Ketika mereka di permukaan untuk melengkapi bukan mem-bebani. Selain itu kalian juga akan di hibur...