Siang ini rencananya anak-anak Blaisz akan pergi bermain bersama. Entah rencana mereka untuk keluar main jadi atau tidak. Yang pastinya mereka merencanakannya sejak awal. Urusan iya tidaknya belakangan.
Restu cowok itu merogoh saku celananya. Mengambil handphone dan menghubungi teman-temannya melalui pesan grub.
Cowok itu masih menunggu dengan secangkir orange juice alias es jeruk manis yang berada di depannya.
Saat ini Restu tengah berada di salah satu angkringan yang biasanya ia datangi bersama teman-temannya.
Katanya sih mereka janji akan bertemu di sini. Tapi tidak tau, rencana mereka bermain ini hanya sekedar wacana atau memang beneran.
Restu tak tanggung-tanggung untuk menghubungi teman-temannya. Ia langsung menghubungi melalui obrolan video karena tak kunjung mendapat balasan dari teman-teman seperlaknatannya.
"Apa sih, Tu?" Jawab Ehsan yang sudah terhubung.
"Apa, Tu?" Ini suara Surya. Sedikit kesal karena Restu telah mengganggu ketentraman batinnya.
"Hm?" Kalian pasti tau lah siapa yang menjawab seperti ini? Modelan kayak Kaffi paling cuman jawab HM. Di kira perusahaan Hennes and Mauritz apa?
Maklum sih modelan HM sama mulut Kaffi sama-sama mahal. Bedanya kalau HM menguras kantong kalau Kaffi menguras ketabahan.
"Ada apa, Restu? Video call Bian?" Tanya Bian yang sudah terhubung juga.
Restu menyeruput es jeruknya terlebih dahulu. Mengelap bibirnya yang basah, setelah itu menjawab pertanyaan yang di lontarkan teman-temannya.
"Kalian niat main gak sih? Udah-"
Percakapan Restu terputus begitu saja oleh suara laki-laki yang tengah mengomel dengan suara yang bergema di seberang telepon.
"Restu sialan! Ngapain nelpon-nelpon pas gue lagi berak, ha?! Ini gue lagi ngeden ngapain lu video call segala?!" Ini suara Gilang, cowok itu tengah berak di kamar mandi rumahnya.
Di seberang sana Bian tergelak, tertawa hingga terpingkal-pingkal. Sedangkan Ehsan, Surya dan Restu melotot kaget ketika mendengar jawaban Gilang.
"Heh, bocah gendeng! Lu sableng apa gimana sih? Masak berak bawa hp? Jadi orang kok bego banget, heran!" Cerca Surya tak habis pikir.
"Maklum lah, Sur, dia kan gobloknya dari jantung, makanya di pompa ke seluruh tubuh," kelakar Ehsan.
Restu hanya tertawa menanggapi guraun teman-teman mereka. Ia juga tidak habis pikir dengan Gilang yang membawa handphone ketika dirinya tengah berak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Boyfriend (ON GOING)
Roman d'amour[Genre : romance, komedi] Ini hanyalah kisah seperti umumnya dimana seorang laki-laki yang beruntung bertemu dan memiliki perempuan secantik pacarnya. Ketika mereka di permukaan untuk melengkapi bukan mem-bebani. Selain itu kalian juga akan di hibur...