23. berkunjung ke rumah Bian

146 19 0
                                    

Weekend ini Ratu habiskan untuk bermain dengan teman-temannya sekaligus menengok keadaan Bian di rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Weekend ini Ratu habiskan untuk bermain dengan teman-temannya sekaligus menengok keadaan Bian di rumahnya.

Dari kemarin perasaan Ratu sudah tidak enak dan tiba-tiba saja tadi malam giginya terasa ngilu bukan main. Padahal dirinya tidak makan yang aneh-aneh. Tapi giginya tiba-tiba menjadi ngilu.

Aneh, Ratu yakin ini ada sangkut pautnya dengan kekasihnya.

Ratu menuruni satu-satu undakan tangga dengan sedikit bersemangat. Ingat, hanya sedikit tidak seperti biasanya yang akan bersemangat sekali dan ceria.

Di lantai bawah, Restu telah menunggu dirinya untuk berangkat bersama ke rumah Bian.

Tadi saat dirinya ganti baju, cowok itu mengirim pesan bahwa dirinya sudah sampai dan sedang berbincang dengan bunda Sekar.

Saat sampai di ruang tamu. Ratu bisa melihat Restu yang mengobrol dengan bundanya begitu akrab. Entah apa yang mereka bicarakan yang Ratu tau pasti sangat asyik sampai membuat bundanya tertawa.

"Ayok!" Ajak Ratu begitu sampai di depan mereka.

Restu mendongak, menatap Ratu dengan senyum lima jari miliknya. "Udah siap? Gak ada yang ketinggalan?"

Menggeleng, Ratu menoleh menatap bundanya. "Ratu ijin ke rumah Bian ya, bunda?"

"Iya sayang, hati-hati ya!"

"Iya udah bunda, Restu sama Ratu berangkat dulu," ujar Restu meminta ijin.

Bunda Sekar tersenyum hangat. "Hati-hati di jalan! Jangan ngebut bawa motornya!" Pesan bunda Sekar kepada dua anak remaja tersebut.

"Iya, bunda!" Jawab mereka serempak.

Setelah itu, bunda Sekar mengantar mereka berdua ke pintu depan.

"Ratu berangkat dulu."

"Restu berangkat dulu."

"Assalamualaikum," pamit mereka berdua setelah mencium punggung tangan bunda Sekar.

Bunda Sekar tersenyum, membalas salam dari mereka dan melambaikan tangannya ke mereka saat motor besar milik Restu telah pergi dari halaman rumahnya.

Bunda Sekar diam di depan pintu masuk rumah. Menatap kosong ke arah kepergian mereka.

Usai itu, beliau menghembuskan nafasnya dengan panjang. "Maafin bunda ya? Bunda berharap kalian bahagia," ujar bunda Sekar bermonolog.

Selepas itu bunda Sekar masuk dan menutup pintu. Melanjutkan kegiatannya yang tertunda sebagai ibu rumah tangga.

꧁rᗷ𝐈𝕒 几 Ⓣa𝓡𝐀꧂

Sesampainya di depan gerbang rumah Bian, Ratu turun dari motor besar milik Restu. Melepas helmnya dan memberikannya pada cowok itu.

My Innocent Boyfriend (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang