29. kita teman

147 17 2
                                    

"Karena menjadi kuat, tak selamanya hebat!"

Sekarang Ratu, Elvina, Azkia dan Divya saat ini tengah berada di kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Ratu, Elvina, Azkia dan Divya saat ini tengah berada di kantin. Berbicara dengan tenang dari hati ke hati untuk mengkorek informasi dari Divya.

"Jadi? Lo gak mau cerita sama kita, Div?" Tanya Ratu seraya mengaduk-aduk segelas jus jeruk yang tadi sempat ia pesan.

Divya menggeleng. "Gak tau. Sebenarnya gue mau cerita, tapi susah ceritanya dari mana," jawabnya yang di maklumi mereka.

Divya ini contoh orang susah sekali bercerita tentang masalah kehidupannya. Bagi Divya prinsip, pendam dan selesaikan sendiri adalah dirinya untuk membangun kehidupannya yang jauh lebih baik.

Divya susah sekali untuk percaya, bahkan sekalipun itu teman terdekatnya sendiri.

Mengehela nafas, Ratu memegang pundak cewek itu seraya menepuk-nepuknya pelan. "Kalau lu butuh kita. Kita selalu ada di sisi lu, Div."

"Hooh, kita temen lu. Dengan senang hati nerima keluh kesah yang lu pikul. Jangan sungkan buat minta tolong sama kita," sahut Elvina menambahi.

"Semua orang pasti pernah merasakan berada di titik lemahnya kehidupan, Div. Karena menjadi kuat tak selamanya menjadi hebat," tambah Azkia tersenyum tulus.

"Uem, betul. Karena setiap cobaan akan berbuah manis pada waktunya."

"Nah! Bener kata Ratu sama Azkia, Div! Makanya kalau lu ada masalah jangan sungkan-sungkan buat cerita sama kita," tutur Elvina menyetujui ucapan Ratu dan Azkia.

Divya mengangguk. Tangannya bergerak untuk memijit pelipisnya yang terasa pusing. "Thanks gais. Gue gak tau lagi harus gimana kalau gak ada kalian. Kemungkinan gue bakalan open BO kali ya?" Candanya yang mendatangkan tawa Azkia, Ratu dan Elvina.

"Wah! Sabi, tuh. Kalau belum pro buat open BO, lu boleh tanya langsung sama suhunya," balas Ratu seraya melirik ke arah Elvina yang saat ini sudah membuka bedaknya untuk bercermin.

Di rasa dilirik, Elvina membalas melirik Ratu. Lirikan sinis ia berikan karena perkataan Ratu tadi. "Sialan lo, Tu! Kenapa lu bilang kayak gitu sambil melirik gue, ha?!"

"Canda, El! Sensi amat kayak masih perawan aja!"

"Gue emang masih perawan ya, sat!" Mereka semua tertawa, tak terkecuali Divya juga yang tertawa hingga terbahak-bahak.

"Nah gitu dong, Div! Ketawa. Dari pada tadi murung mulu. Kalau gini kan enak lihatnya," ucap Azkia sembari menyeruput es teh manis di depannya.

"Uem, makasih ya gais!"

"Iye, sama-sama. Nyelow aja kali kalau sama kita mah! Selagi lu masih punya kita gue jamin hidup lu bakal damai, tentram, makmur dan sentosa. Kek lagunya mars Perindo!" Celetuk Elvina yang mengundang tawa mereka untuk mengudara.

My Innocent Boyfriend (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang