"Kebahagiaan dapat mudah kita dapat, asalkan kita pandai untuk bersyukur."
"Makan kedondong ke Ciamis, Bian manis ikut gabung dong," ujar Bian ketika cowok itu sampai di warung mang Koko.
Seperti hari sebelumnya. Bian dan kawan-kawan terkadang akan menghabiskan jam istirahat mereka di Warko.
Selain ingin makan nasi mereka juga ingin berhemat. Nasi rames nya mang Koko di jamin enak deh! Seribu persen Bian jamin! Kalau gak percaya boleh tukar tambah Bian.
Surya berdecak tak suka, pasti setelah ini akan di mulai ke gilaan Bian di sini. Tunggu saja pasti cowok itu ak......
"Surya, Bian mau nasi rames sama bakwan dong! Tapi Surya ya yang bayarin?"
Nah, kan! Apa Surya bilang! Demi apapun Surya sebenarnya lagi ngirit. Lagi krisis moneter soalnya. Dia di hukum sama orang tuanya karena sering pulang malam. Nah ini si cebong Afrika minta ini itu se enak udelnya.
Iya Surya tau, nasi rames murah kok. Tapi kalau di buat beli bensin kan lumayan. Nasi rames yang harganya cuman enam ribu di tambah bakwan seribu plus es teh manis kan jadi bisa beli bensin seliter. Lumayan kan?
"Elah, bayar sendiri dong, Bi! Gue lagi gak ada duit nih," terang Surya jujur.
"Bohong! Mana mungkin seorang Surya Altarik Megantara gak punya duit. Kalau emang bener, Bian bakal kuras tuh Palung Mariana!"
"Sok-sokan lo! Suruh lari tiga puteran aja masih ngeluh. Ini pake acara mau nguras Palung Mariana yang dalamnya se Antartika," sindir Surya yang membuat hati Bian mencelos. Ada benarnya juga sih yang di bilang Surya.
Kalau emang bener Surya gak punya duit masak Bian suruh nguras Palung Mariana? Iya kalau ke kuras kalau di ngap sama penghuninya gimana dong?
"Hehehehe, Bian bercanda Surya!"
"Lol!"
Bian berdiri meninggalkan Surya yang tengah menghela nafas lega karena si biang onar dalam hidupnya pergi.
Cowok itu berjalan ke arah mang Koko yang tengah melayani pembeli. "Mang! Bian mau nasi rames tapi gak pake Kakung ya. Pakai sayurnya aja!"
Mang Koko menaikkan alisnya bingung. "Buset! Gimana, gimana, Yan? Mang Koko gak paham."
Bian cengengesan saja ketika berhasil mengerjai mang Koko. "Heheheheh, nasi rames paket komplit. Es teh sama bakwannya jangan ketinggalan pokoknya!"
Mang Koko hanya mengangguk, dia pusing sendiri dengan pesanan milik Bian. "Di tunggu ya, Yan!"
"Siap, mang!"
Bian mengambil duduk di dekat Surya yang bersebelahan dengan Kaffi. Cowok itu hanya duduk anteng dengan segelas kopi hitam dan gorengan di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Boyfriend (ON GOING)
Romance[Genre : romance, komedi] Ini hanyalah kisah seperti umumnya dimana seorang laki-laki yang beruntung bertemu dan memiliki perempuan secantik pacarnya. Ketika mereka di permukaan untuk melengkapi bukan mem-bebani. Selain itu kalian juga akan di hibur...