Bagusnya Windy diapain yah?^_^
Kini Revan dan Astin berada di mall yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan apartemen Revan.
"Lo mau beli apa?" tanya Revan pada Astin.
"Lo tunggu di sini." setelah mengucapkan itu, Astin berlari meninggalkan Revan yang kebingungan.
Revan memperhatikan sekitar dan matanya melihat toko perhiasan yang tak jauh darinya berdiri.
Revan berjalan mendekat. Matanya memperhatikan kalung-kalung yang berjejeran. Tatapannya jatuh pada kalung yang menurutnya sangat indah.
Revan segera membeli kalung itu dan langsung kembali ke tempat awal.
Detik demi detik, menit demi menit. Revan sudah berdiri kurang lebih satu jam seperti orang tolol.
"Dia ke mana sih? Kalau gue gak sayang, udah gue tendang. Bener deh," gumam Revan lalu mengambil ponselnya dan menghubungi Astin.
"Ck. Malah gak diangkat," kesal Revan.
*****
Astin berjalan sambil melihat jam tangan yang berjejeran.
"Mba, saya beli yang ini," ucap Astin sambil menunjuk jam tangan berwarna hitam.
Setelah mendapat jam tangan yang di maksud, Astin berjalan menuju tempat dimana Revan sedang menunggunya.
"Kenapa lo kamat kamit gitu?" tanya Astin saat melihat Revan.
"Lo dari mana aja sih? Capek tau gue nungguin lo," kesal Revan.
"Gue keliling tadi cuci mata hehehe," cengir Astin tanpa dosa.
"Kenapa gak ngajak gue aja?"
"Ngerepotin."
Revan menatap tajam Astin lalu memalingkan wajahnya ke samping.
"Caelah ngambekan lo!" Astin mengambil tangan kanan Revan lalu memakaikan jam tangan yang dibelinya tadi membuat Revan terkejut.
"Lo beliin gue jam tangan?" tanya Revan.
"Gak gue ngutang. Udah tau nanya!"
"Ye biasa aja dong. Sekarang lo tutup mata," ucap Revan membuat Astin menyerngit bingung.
"Jangan aneh-aneh, Van. Lo gak liat lagi rame?"
"Pikiran lo yang aneh-aneh. Buruan tutup."
Mau tak mau, Astin harus menutup matanya.Melihat itu Revan tersenyum manis lalu memakaikan Astin kalung yang dibelinya tadi. Menyadari sesutau, Astin segera membuka matanya.
"Hah? Lo beliin gue kalung?" tanya Astin menutup mulutnya tak percaya.
"Bukan, gue beliin lo sepatu. Lo gak liat?"
BUGH!
"Gak bisa diajak romantis lo!" kesal Astin setelah memukul lengan Revan kuat.
"Iya gue beliin lo kalung! Lo seneng gak?"
"TELAT!" Astin berjalan meninggalkan Revan yang menggaruk tengkuknya karena merasa bingung.
Gue salah mulu di mata bini gue!
"Eh tungguin!" Revan berlari mengejar Astin yang sudah jauh.
"Jangan marah dong," bujuk Revan tapi tidak dipedulikan oleh Astin. Cewek itu terus berjalan tanpa menoleh.
"Dosa loh sama suami." Revan terus membujuk Astin tanpa henti. Hingga sebuah suara membuat langkah keduanya terhenti.
"Cewek gatel! Gak bisa move on lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ____ Astin Ananta. Seorang cewek yang bersahabat dengan lima cowok tampan. Mereka berenam yang terkenal dengan nakalnya pindah di SMA Garuda. Mereka juga suka membuat onar, belum lagi Astin yang sangat membenci ketua osis di...