52

6.4K 532 66
                                    

Astin memakirkan motornya di sebelah motor teman-temannya. Saat memasuki sekolah, Astin merasa kalau semua orang memperhatikannya dengan tatapan jijik. Bahkan tak sedikit yang berbisik-bisik.

"Ngapain lo semua natap gue gitu? Gue punya utang sama lo semua?" tanya Astin pada segerombolan cewek yang menatapnya jijik.

"Jalang gak usah sok keras," ucap salah satu cewek membuat Astin menatapnya tajam.

"Kebetulan lo udah di sekolah, gue saranin sekolahin juga mulut lo," ucap Astin membuat cewek itu mendekatinya. Murid lain mulai berdatangan untuk melihat apa yang terjadi.

"Masih berani lo dateng ke sekolah?"

"Yah berani dong. Nih sekolah punya bokap gue kalau lo lupa."

"Biar nih sekolah punya bokap lo tapi kalau lo jalang tetep aja dikeluarin," sinis cewek itu membuat Astin menatapnya tajam.

PLAK!

Astin menampar cewek yang dihadapannya dengan kuat sehingga menimbulkan suara yang nyaring.

"Lo!"

"Kenapa? Gak seneng lo? Kalau lo mau nyari muka mending lo minta tuh ke si Windy yang bermuka dua," ucap Astin.

"Eh dari pada lo banyak bacot mending lo liat ke meding," ujar salah satu teman cewek itu membuat Astin menatapnya sebentar lalu berjalan menuju meding.

Astin memutar bola mata malas saat melihat begitu banyak murid di depan papan meding. Bahkan ada teman-temannya yang sedang mendorong beberapa siswa.

"Ada apa?" tanya Astin pada salah satu siswi. Namun bukannya menjawab, siswi itu malah menatap Astin dengan tatapan jijik.

"Woy orangnya udah dateng woy!" teriak seorang siswa membuat murid lain menoleh kebelakang.

Astin berjalan mendekati meding. Tepat di depan meding, tangan cewek itu terkepal kuat. Bagaimana tidak, banyak sekali foto dimana dia berada di club. Bahkan ada beberapa foto dirinya sedang duduk di pangkuan Danu.

Tiba-tiba Revan datang melepas semua foto yang menempel di meding dan langsung merobeknya dibantu oleh Fadil dan Fauzan.

"Cantik-cantik jalang," maki salah satu cowok membuat Revan yang berada di dekatnya langsung menendang perut cowok itu kuat.

"Ngomong apa lo barusan?!"

"Gue ngomong sesuai fakta bro," ucapnya santai.

"Lo mau gue robek mulut lo?!" marah Revan lalu memukul cowok itu membabi buta.

Astin yang melihatnya tertegun. Baru kali ini dia melihat Revan semarah itu. Bahkan Astin sampai takut melihat kemarahan Revan.

"Emang bener kok dia jalang!" teriak beberapa siswa yang lain membuat Rohan, Abil, Afan, Dandi, Fikri, Fadil dan Fauzan berlari menghajar mereka dengan penuh emosi.

"Lo ngomong gitu sekali lagi gue patahin tulang lo!" ancam Rohan.

"Emang bener kan? Atau jangan jangan lo semua udah pernah pakai dia?"

BUGH!

Rohan menghajar cowok itu dengan brutal tak peduli teriakan dari para siswi untuk menyuruhnya berhenti.

Untuk pertama kalinya Astin melihat teman-temannya lepas kendali. Terlebih lagi Revan.

"BERHENTI!!" teriak Farhan yang baru saja datang bersama guru-guru lainnya.

"SEKALI LAGI SAYA BILANG BERHENTI!" teriak Farhan lantang membuat kedelapan cowok itu berhenti memukuli beberapa siswa yang sudah babak belur.

"Ngomong lagi lo biar gue robek mulut lo!" bentak Afan pada cowok yang sudah tak berdaya.

Nikah Muda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang