21

10.1K 744 57
                                    

Astin memasuki kafe dimana tempat dia dan kelima temannya akan berkumpul.

"Udah lama lo semua?" tanya Astin sembari duduk di kursi.

"Lama banget sampe lumutan," jawab Fikri sedikit kesal.

"Hehe maaf. Tadi motor gue sedikit ada masalah," ujar Astin menyengir.

"Eh kita ke Paman Sam yuk," ajak Afan yang di angguki mereka semua.

"Yuk. Udah lama kita nggak ke sana," ujar Abil sambil berdiri memakai jaketnya.

Mereka berenam keluar dari kafe dan melajukan motor mereka masing-masing. Saat di tengah perjalanan, Astin dan kelima temannya menghentikan motor mereka saat melihat seorang anak berseragam putih abu-abu sedang dikerumunin oleh orang-orang yang melemparinya menggunakan telur ataupun tepung.

"WOY!! BUBAR-BUBAR!!" teriak Rohan kencang membuat semua orang menoleh.

"BUBAR LO SEMUA!! Kurang kerjaan banget lo pada," ujar Dandi ikut mengusir.

Setelah kerumunan itu bubar, Astin dan kelima temannya segera menghampiri cewek yang terduduk di tanah dengan keadaan sangat kacau.

"Lo kenapa?" tanya Astin pelan.

"Aku gak papa Kak," jawab perempuan itu menunduk.

"Bilang aja," bujuk Astin membuat perempuan itu mengangkat kepalanya.

"Aku dibully di sekolah aku Kak."

"Hah? Dibully? Karena apa lo dibully?" tanya Fikri terkejut.

"Aku dibully karena aku anak beasiswa, kata mereka aku gak cocok sekolah."

"Jangan dengerin omongan mereka, lo akan gila kalau lo tanggepin omongan orang lain tentang lo," ujar Astin tegas.

"Cukup buktikan dengan keberhasilan lo, dan buat mulut sampah mereka terdiam." sambungnya. Setelah itu Astin dan teman-temannya melanjutkan perjalanan menuju bengkel Paman Sam.

Setelah sampai, Astin dan teman-temannya memarkirkan motor mereka.

"Ham, lo ganti stiker motor gue yah pake yang warna hitam," ucap Astin membuat Rohan menoleh. "Oke. Sekalian juga gue mau ganti stiker motor gue."

"Eh gue ke warung sebelah dulu. Mau beli cemilan," ucap Abil yang di angguki mereka semua.

"Eh kalian ada di sini," ucap Paman Sam yang baru saja keluar dari dalam bengkel. "Abil mana?" tanyanya yang tidak melihat keberadaan Abil.

"Lagi di beli cemilan."

"Paman mau kemana?" tanya Astin.

"Paman mau pulang dulu bentar. Kalian mau di sini aja?"

"Iya. Entar kita yang jagain bengkel," ujar Rohan yang masih sibuk mengganti stiker motor Astin.

"Ya udah Paman pulang dulu yah," ucap Paman Sam, setelah itu menjalankan motornya meninggalkan bengkel.

"Eh Paman Sam mau kemana?" tanya Abil yang baru saja datang dengan cemilan di tangannya.

"Pulang dulu katanya," jawab Fikri.

"Eh macam kenal nih mobil," ucap Afan memperhatikan mobil putih yang akan menuju ke bengkel.

"Eh itu bukannya mobil..." ujar Dandi sambil mengingat mobil itu.

"Anjir itu mobil Dian. Eh dia mau ke sini," heboh Astin berdiri dari duduknya diikuti teman-temannya.

"Masuk-masuk. Han, masuk cepetan noh Dian mau ke sini!"

Nikah Muda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang