22

9.6K 705 103
                                    

Revan berjalan bersama kedua temannya di koridor yang ramai. Mereka bertiga menyerngit bingung saat semua murid pada membahas Diar dan Dian yang sudah di keluarkan dari sekolah.

"Diar sama Dian dikeluarin dari sekolah? Masalah apa?" tanya Fadil bingung.

"Kita sejak tadi sama-sama. Jadi kalau lo nggak tau masalahnya apa berarti kita berdua juga nggak tau," jabaw Fauzan ketus membuat Fadil menatapnya sinis. "Santai dong lo."

"Udah mending tanya aja sama murid lain," lerai Revan sebelum kedua sahabatnya semakin ribut.

"Eh, lo tau nggak kenapa Diar sama Dian di keluarin dari sekolah?" tanya Fauzan pada salah satu murid perempuan yang kebetulan lewat di depan mereka.

"Mereka di keluarin sama Astin karena udah hina nyokapnya Astin," setelah mengucapkan itu, murid perempuan itu berlalu.

"Gila! Hebat banget Astin bisa keluarin tuh dua kuman dari sekolah," ujar Fadil mengelengkan kepala takjub.

"Kan bokap dia yang punya sekolah, jadi bebas lah mau ngeluarin siapa aja. Biar ngeluarin lo juga gak masalah," celetuk Fauzan.

"Sialan lo Zan."

"Lagian nih yah, mereka berdua aja yang goblok. Masa mau hina istri yang punya sekolah. Gak ngotak banget," sambung Fauzan yang benarkan oleh Fadil.

"Eh gue mau nyari Astin dulu," ucap Revan lalu berlari meninggalkan kedua sahabatnya yang melongo.

"JANGAN LUPA ENTAR LATIHAN BASKET VAN!"

****

Astin yang sedang berjalan di koridor yang sepi dikejutkan dengan kedatangan Revan yang tiba-tiba langung menarik tangannya.

"Sialan lo bikin kaget gue aja!"

"Lo keluarin Diar sama Dian dari sekolah?" tanya Revan membuat Astin memutar bola mata malas.

"Iya gue keluarin mereka berdua. Kenapa lo? Gak seneng? Gak seneng karena gak ada yang ngejar-ngejar lo lagi? Gak seneng karena orang yang ngejer-ngejer lo udah gue keluarin?!" ucap Astin yang entah kenapa tersulut emosi.

"Lo sotoy banget sih. Gue kan hanya tanya kenapa lo ngegas?"

"Terus lo nyamperin gue hanya untuk nanyain itu? Gak ada kerjaan banget lo."

"Gue saranin. Makanya lo berhenti cari masalah sama orang."

"Kok lo nyalahin gue sih? Yang duluan nyari masalah itu dia. Dia juga yang udah ngatain nyokap gue jalang. Lo pikir gue terima? Gue gak terima ANJING!!" emosi Astin sudah sampai di ubun-ubun. Cewek itu juga menendang kursi yang ada di depannya dengan kuat sehingga menimbulkan suara yang sangat keras lalu pergi meninggalkan Revan.

****

"Kenapa lo?" tanya Fauzan saat melihat Revan memasuki ruang ganti dengan muka yang ditekuk.

"Pasti berantem lagi sama Astin kan?" tebak Fadil yang di angguki oleh Revan.

"Van, lo berdua jangan ribut mulu lah. Ingat, lo berdua itu udah suami istri," ujar Fauzan.

Nikah Muda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang