24

10K 745 78
                                    

Revan menatap wajah Astin yang sedang tidur pulas dengan lekat seakan tidak mau melihat apapun selain wajah Astin. Cahaya matahari menembus jendela membuat cowok itu menutup seluruh tubuh mereka dengan selimut.

Revan memeluk Astin dan menyembunyikan wajahnya di leher Astin. Menciumnya berkali-kali yang sudah menjadi candu baginya. Tak hanya itu, cowok itu juga menggesek-geseka kepalanya di leher Astin sehingga membuatnya terbangun dari tidurnya.

"Van, geli ih." Astin menjauhkan kepala Revan dari lehernya membuat Revan terpaksa menempatkan kepalanya tepat di atas wajah Astin.

"Good morning," ucap Revan saat melihat Astin membuka matanya. Sementara Astin membalasnya dengan senyuman apalagi saat membuka mata yang pertama kali dia lihat adalah wajah Revan membuatnya semakin tersenyum.

"Lo mandi gih, setelah lo baru gue," pinta Astin pada Revan.

"Gak mau ah gue masih mau peluk lo," ujar Revan memeluk Astin dan menaruh kepalanya di atas dada Astin.

"Van mandi gih, entar lo terlambat ke sekolah. Ingat, lo itu ketua osis."

"Iya deh." sebelum bangkit, Revan menyempatkan diri untuk mengecup bibir Astin lalu berjalan menuju kamar mandi.

Astin yang melihat itu, hanya menggelengkan kepalanya. Siapa sangka, lelaki dingin yang pertama kali bertemu kini sudah menjadi suaminya. Bahkan lelaki itu mempunyai sifat mesum yang tidak diketahui oleh orang-orang selain dirinya.

"Gue mandi di kamar mandi sebelah aja deh," gumam Astin lalu bangkit dari tempat tidur.

*****

"Astin!" teriak Revan berlari kecil menuruni tangga dengan memegang dasi di tangan kanannya.

"Pasangin dasi gue dong," pinta Revan pada Astin yang sedang menata makanan di meja makan.

"Pasang sendiri aja Van. Jangan kaya anak kecil deh."

"Pasangin dong," rengek Revan seperti anak kecil membuat Astin gemas. Lalu cewek itu berbalik menghadap Revan yang sudah rapi dan mulai memasangkan dasi.

Revan menarik pinggang Astin untuk lebih dekat dengannya dan mencium sekilas bibir Astin.

"Ih lo mah, masih pagi juga," ucap Astin.

Revan beralih menatap penampilan Astin yang berantakan. "Lo itu istri ketua osis, jadi harus rapi."

"Gue udah nyaman dengan penampila gini."

"Keras kepala banget lo." Revan berjongkok di depan Astin dan mulai memasukkan baju Astin ke celah-celah roknya.

"Nah gini kan rapi," ucap Revan sambil berdiri.

Astin mengangkan bahu acuh. Palingan sebentar di keluarin lagi saat di sekolah.

"Ya udah duduk lo. Gue udah bikin nasi goreng. Enak atau enggaknya gue gak tau," ucap Astin menyengir di akhir kalimat.

"Yang penting lo udah coba," balas Revan mengelus kepala Astin.

Mereka berdua mulai menikmati sarapan mereka dengan hening sebelum suara Revan memecah keheningan di antara mereka.

"Tin, pergi sekolah bareng gue yah."

"Loh? Kalau murid-murid pada curiga gimana?"

"Kita akan ke sekolah dengan status berpacaran," jawab Revan membuat Astin melotot.

****

SMA Garuda di hebohkan dengan Revan yang berangkat bersama Astin. Mereka tidak percaya, dua orang yang tidak pernah akur sekarang bisa berangkat bersama ke sekolah.

Nikah Muda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang