Astin sedang berbaring di sofa ruang tamu sambil bermain game online. Cewek itu sangat fokus dengan ponselnya hingga tidak mendengar kalau bel rumahnya dari tadi berbunyi.
"ASTIN, BUKAIN PINTUNYA. MAMA LAGI DI DAPUR!!!" teriak Aini membuat Astin kesal setengah mati.
"AH GAK MAU MA!! NANTI ASTIN KALAH LO INI!!" balas Astin dengan teriakan tak kalah kencang.
"BUKAIN DULU PINTUNYA!!!" Astin berdecak kelas lalu dengan malas cewek itu berdiri dan berjalan menuju pintu dengan penampilan acak-acakan.
Astin membuka pintu rumahnya dan nampaklah pria paruh baya sedang menggandeng wanita paruh baya yang di yakini Astin adalah istrinya. Tak lupa juga seorang gadis kecil yang sangat imut di mata Astin.
"Om siapa yah?" tanya Astin bingung.
Pria paruh baya itu tersenyum lalu mulai menperkenalkan diri. "Nama saya Riski, ini istri saya Dewi dan ini anak saya Disya."
"Om dan tante ke sini mau ngapain yah?"
"Papa dan Mama kamu mana?"
"Loh? Om kenal Papa dan Mama?"
Riski tersenyum "Iya saya temen Papa kamu."
"Oh temen Papa." Astin menganggukan kepala tanda mengerti. "Masuk Om, Tante. Papa Mama ada di dalem kok," sambungnya sambil tersenyum manis.
"Kakak cantik banget," puji Disya tiba-tiba membuat Astin salah tingkah.
"Makasih dek." Riski dan Dewi yang melihat itu hanya tersenyum.
"Astin panggilin Papa Mama dulu yah." Astin berjalan menuju dapur meninggalkan ruang tamu.
"Mah ada tamu tuh di depan. Katanya temen Papa," ucap Astin membuat pergerakan Aini terhenti. Sedetik kemudia senyum wanita paruh baya itu mengembang.
"Kamu pergi ke kamar kamu ganti baju kamu pakai pakaian yang bagus," ucap Aini.
"Ngapain sih Ma?"
"Udah kamu ganti baju aja. Entar Mama naik ke kamar kamu harus udah siap oke?" tanpa menunggu jawaban, Aini langsung meninggalkan Astin di dapur.
"Aneh bener," gumam Astin lalu berjalan menuju kamarnya.
****
Astin membaringkan tubuh di atas kasurnya. Cewek itu mengelurkan ponselnya dan langsung memainkan game online. Tiba-tiba cewek itu mengerutkan kening saat Aini mengirimkannya pesan.
Mama : Langsung ganti pakain, jangan main game lagi.
Astin berdecak kesal membaca pesan dari Aini. Dengan malas cewek itu bangkit dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi.
Selesai mandi, Astin menggunakan kaos hitam di padukan dengan celana jeans yang senada. Rambut pirangnya dia biarkan tergerai begitu saja.
"Gak usah dandan gue tetep cantik kok," pujinya pada diri sendiri.
Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan nampaklah Aini yang terkejut melihat penampilan anak gadinya yang tidak ada anggung-anggunya.
"Ya Allah, Astin. Kenapa kamu pakaian kaya gini?"
"Kaya gini gimana? Orang udah bagus banget kok," jawab Astin santai membuat Aini menghela napas pelan.
"Ya sudah ayo kita turun," ucap Aini pelan lalu menggandeng tangan Astin.
"Emang ada apa sih Ma?"
"Entar juga kamu tau sendiri."
Aini menuntun Astin berjalan di ruang tamu yang ternyata sudah ada Fandi di sana yang sedang berbincang dengan Riski.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ____ Astin Ananta. Seorang cewek yang bersahabat dengan lima cowok tampan. Mereka berenam yang terkenal dengan nakalnya pindah di SMA Garuda. Mereka juga suka membuat onar, belum lagi Astin yang sangat membenci ketua osis di...