"ASSALAMUALAIKUM!"
"Waalaikumsalam." Aini membuka pintu rumahnya dan mendapati Afan, Abil, Rohan, Dandi dan Fikri sedang tersenyum manis.
"Dimana Astin Mah?" tanya Dandi sambil mencium punggung tangan Aini diikuti teman-temannya.
"Tuh di dalam lagi sarapan sama Papa. Yuk masuk." Aini berjalan memasuki rumahnya diikuti kelima lelaki tampan itu.
"Eh kalian datang. Ayo sarapan bareng."
"Eh kalian kok pakai baju seragam SMA Garuda?" tanya Aini yang baru sadar saat melihat seragam yang dipakai mereka sama dengan Astin.
"Kita pindah ke SMA Garuda Mah," jawab Abil sambil duduk diikuti teman-temannya.
"Kalian pindah? Berarti kalian nanti satu sekolah dong sama Astin?" tanya Aini lagi yang mendapat anggukan dari mereka semua.
"Astaga. Anak-anak nakal berkumpul." Aini memijat pelipisnya yang mendadak pusing.
"Biar nakal yang penting ganteng dan cantik. Iya gak?"
"Iya dong Pah," jawab mereka semua.
"Kalian berenam jangan berulah di sekolah. Nanti kalian diskors," peringat Aini.
"Gak janji Mah," jawab mereka serempak membuat Aini menghela napas pelan.
"Jangan ganggu murid lain," peringat Aini lagi.
"Kita gak bakalan menganggu kalau gak diganggu," jawab mereka serempak lagi.
"Papah suka prinsip kalian!" Fandi mengacungkan kedua jempolnya ke atas.
****
Kini keenam motor ninja itu sudah terpakir rapi di parkiran. Astin membuka helmnya membuat rambutnya yang berwarna biru itu tergerai dengan indah.
"Besar juga sekolahnya," kagum Fikri sambil menatap bangunan bertingkat tiga itu.
"Yaudah yuk masuk." Astin berjalan diikuti teman-temannya.
Saat mereka berenam sampai di lapangan, mereka melihat murid-murid SMA Garuda sedang berkumpul membicarakan sesuatu. Samar-samar mereka mendengar nama Astin disebut-sebut. Astin menatap sekeliling dan mendapati Dian dan Diar sedang berbicara di tengah-tengah murid. Sedetik kemudian Astin mengerti kalau semua murid tengah membicarakannya akibat ulah kakak beradik itu.
Astin berjalan mendekati mereka semua dengan tangan dilipat di depan dada diikuti kelima temannya.
"Punya masalah sama dua orang, yang gosipin satu sekolah. MAJU LO SEMUA ANJING!!" semua murid mendadak diam saat orang yang sedang mereka bicarakan kini dihadapan mereka.
"Beraninya ngomong di belakang doang," ucap Abil. Kini pandangan semua murid beralih kepada kelima lelaki tampan yang sedang berdiri di belakang Astin. Banyak siswi yang memuji ketampanan kelima pria itu.
"Pengecut semua ternyata," sahut Dandi tersenyum sinis.
"Gulud yuk gelud." Afan melipat lengan seragamnya dengan gerakan cepat.
"Ada apa ini?" Astin membalikan badan saat mendengar suara familiar.
"Tanya aja noh sama mereka," ucap Astin pada orang itu yang tak lain adalah Revan, Ketua Osis SMA Garuda.
Revan memperhatikan penampilan Astin dan kelima temannya dari atas sampe bawah. "Apa lo liat-liat?" tanya Dandi ngegas.
"Murid baru?" Revan balik tanya.
"Iya. Kenapa emang?" Abil mengangkat dagunya menantang.
Revan menarik napas pelan. "Kenapa kalian warnain rambut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda [END]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ____ Astin Ananta. Seorang cewek yang bersahabat dengan lima cowok tampan. Mereka berenam yang terkenal dengan nakalnya pindah di SMA Garuda. Mereka juga suka membuat onar, belum lagi Astin yang sangat membenci ketua osis di...