Pendek. Maaf. Baru re-check kalo draft yang kemarin ga ada yg ke save.
Vote dulu ya, bantu aku biar lebih semangat ngetiknya.
Jujur suka kecewa sama silent reader yang kadang read suka lupa nge-vote dan enggak komen. Tapi yasudhlah.
Btw thank you buat episode kemarin, ramai banget.
Maaf ya baru bisa nepatin janji sekarang,
Buat up ini episode aja rasanya sulit banget karena banyak kendala dalam penulisan ff ini :)
Dimulai dari draft di ponsel kehapus, ponsel yang satu error, laptop kena virus bahkan keluargaku sedang dikondisi berduka tanggal 20 Maret kemarin :)
Well, ya, ngga penting lah ya, makasih banyak buat yang nungguin.
So, enjoy-!!
Ryujin mendecak geram ketika pihak operator kembali bersuara dari arah ponsel genggamnya. Bukan itu yang ingin ia dengar, tapi suara setidaknya satu dari temannya yang saat ini belum menampakkan batang hidungnya.
"Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Cobalah beb-bip!"
Ryujin reflek mendengus kesal, tak ada satupun panggilan yang berhasil tersampaikan kepada Lia dan Chaeryeong yang entah sedang apa dan ada dimana saat ini. Ryujin memijat pelipisnya frustasi, merasa pusing dengan semua yang terjadi.
"Sebenarnya mereka ada dimana saat ini? Nomor Chaeryeong tidak aktif, dan sekarang Lia tidak mengangkat telfonnya." Keluhnya frustasi. Yeji pun tak henti-hentinya mengelus punggung Ryujin, memintanya agar tetap tenang karena semuanya pasti akan baik-baik saja.
Yah, well. Semoga.
"Tunggu, Ryujin, jangan panik. Temanku sudah hampir tiba dengan mobilnya." Kata Heejin turut menenangkan si gadis yang sudah meletakkan ponselnya diatas meja ; menyerah untuk menghubungi teman-temannya yang sudah menghilang tanpa kabar sejak 1 jam yang lalu. Matanya memerah, nyaris memberi celah bagi setetes air mata yang hendak menetes menyusuri pipi nya. ak jauh berbeda dengan dua temannya yang lain, air wajah mereka berubah cemas karena tak kunjng mendapat kabar. Mereka takut berbagai ekspektasi dan pikiran negatif yang terus berputar dikepala mereka sungguh terjadi.
Menyadari pergerakan dari arah lain, Heejin menoleh ke ambang pintu, dimana seorang lelaki dengan senyumnya memasuki ruangan.
"Ah, Dohyun!! Akhirnya kau datang juga..ehm, teman-teman, perkenalkan ini temanku, Kim Dohyun namanya." Pria dengan rambut pirang yang diakui Heejin sebagai 'temannya' itu berjalan menghampiri mereka. Sontak Ryujin, Yeji dan Yuna berdiri dari bangkunya. Mereka sudah menunggu sangat lama untuk pulang dan memeriksa keadaan teman-temannya itu.
"Baiklah, ayo kita pulang." Tangan Yeji menahan Ryujin secara spontan, menggeleng pelan karena merasa perilaku Ryujin barusan sedikit kurang sopan. Terlebih lagi, lelaki itu adalah temannya Heejin, bukan orang yang kenal dekat dengan mereka. Ryujin menatap manik Yeji sejenak, kemudian mendeham pelan pertanda mengerti.
"M-maaf, aku terlalu panik hingga lupa memperkenalkan diri. Perkenalkan namaku Ryujin, ini pacarku Yeji, dan yang tiang ini namanya Yuna." Salahkan Ryujin yang memilih mencairkan suasana dengan mengejek kandidat atas nama Yuna. Yuna baru hendak melemparkan kaleng soda diatas meja jika Yeji tidak menahannya, sementara pelaku justru nyengir tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Hidden Love'
Romance"Lo nggak akan pernah nyangka, se-dalam apa kekuatan cinta sampai bisa mempengaruhi pola pikir seseorang." Start : 10Apr20 End : -