A date..?

1.6K 210 5
                                    

Setelah dipaksa mati-matian oleh Yeji, akhirnya kini mereka sedang dalam perjalanan menuju ke mall. Ryujin menyetir mobil dengan malas, jujur, ia sedang tidak ingin menuju ke mall.

"Mau ngapain sih di mall?" tanya Ryujin.

"Gue mau ngajak lo nonton. Tadi gue liat ada film baru yang bagus" ujar Yeji semangat, tapi Ryujin malah menanggapinya dengan malas.

"Ya ampun.. Gue pikir apa" ujar Ryujin, Yeji yang melihat ekspresi malas Ryujin menjadi kesal.

"Kalo nggak mau yaudah, putar balik, anterin gue pulang" ujar Yeji. Ryujin tersentak melihat perubahan drastis mood Yeji.

"Lo ngambek..? Maaf.. " ujar Ryujin memohon maaf.

"Gue nggak ngambek kok, ayo pulang" ujar Yeji kesal.

"Ayolah Yejdeong.. Gue minta maaf ya. Gue mau kok nonton sama lo" ujar Ryujin, Yeji menghela nafasnya berat.

"Hmm" jawabnya mulai melembut.

"Lo masih marah?"

"Dikit."

"Maaf"

"Tadi kan udah"

"Tapi katanya lo masih marah"

"Yaudah" ujar Yeji datar.

"Yaudah apa? Lo maafin gue?" tanya Ryujin menatap Yeji.

"Hmm."

"Bisa panjangan dikit nggak jawabannya?" tanya Ryujin.

"Hmmmmmmmmmmmmmmm" jawab Yeji, Ryujin tanpa sengaja terkekeh mendengarnya.

"Lucu?" tanya Yeji datar.

"Dikit" ujar Ryujin menghentikan tawanya. Mereka pun sampai diparkiran mall itu setelah melajukan mobil selama kurang lebih 5 menit dari rumah Ryujin, setelah mendapatkan tempat parkir, akhirnya Yeji dan Ryujin keluar dari mobil. Tapi bukannya menunggu Ryujin, Yeji justru meninggalkannya dan berjalan cepat meninggalkan Ryujin.

"Yejdeong.. ! Tunggu!" panggil Ryujin mengejar Yeji yang berjalan didepannya. Ia berlari cukup cepat hingga akhirnya berhasil meraih tangan Yeji.

"Yeji.. Tunggu.. " ujar Ryujin ngos-ngosan tapi tak ada respon dari Yeji, ia hanya menatap Ryujin dengan datar. Nampaknya, ia masih marah pada Ryujin. Ia kembali berjalan meninggalkan Ryujin dibelakangnya.

"Ye.. Aih.. Ngambek dia. Cewek emang susah dipahami ya.." ujar Ryujin sembari mengatur nafasnya sejenak.

"Eh.. Gue kan cewek ya.. Gue kok ngelindur ya? Aih.. " ujar Ryujin baru menyadari omongannya sebelumnya, setelah merasa nafasnya mulai stabil Ryujin pun kembali mengejar Yeji. Setelah memasuki bioskop, Yeji segera  mengantri untuk membeli tiket, sementara Ryujin masih sibuk memikirkan cara untuk meminta maaf pada gadis dihadapannya itu.

"Yeji.. " panggilnya ragu. Yeji tak menoleh bahkan tak meresponnya sama sekali. Nampaknya Ryujin telah membuat gadis satu itu marah. Suatu momen yang langka karena Yeji selama ini belum pernah semarah itu pada Ryujin, maka dari itu Ryujin sangat kebingungan bagaimana cara untuk mendapatkan maafnya.

"Yeji gue minta maaf.. " ujar Ryujin menyentuh bahu Yeji, tapi Yeji masih diam tak menjawab. Beruntung, Yeji masih berniat menonton film bersama Ryujin. Akhirnya tibalah giliran Yeji dan Ryujin untuk memesan tiket, Ryujin masih sedikit takut untuk berbicara pada Yeji saat ini karena Yeji sepertinya masih dalam mood yang luar biasa buruk karenanya. Meski terlihat kalem dan pemalu, tapi Yeji ini adalah tipe orang yang moody-an*.

Moody-an*= Orang yang perasaannya mudah berubah-ubah dalam hitungan  waktu yang singkat.

"Silahkan nona, mau pesan tiket nonton apa?" tanya Sang kasir.

'Hidden Love'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang