Memories

3K 308 15
                                    

Mereka sampai di Myeongdong setelah beberapa lama perjalanan. Mereka tentu saja langsung menuju ke kedai Sup Ayam Ginseng milik Bibi Hyera.

"Bi Hyera" panggil Ryujin datar. Suara Ryujin langsung mengalihkan perhatian seorang wanita tua yang tak lain adalah pemilik kedai itu, Bi Kim Hyera. Sekarang usianya kurang lebih 84 tahun,membuatnya menjadi pelupa.

"Siapa..? Mau pesan apa, nak cantik?" tanyanya ramah. Tiba-tiba Yeji datang dan memeluk bi Hyera, membuat Ryujin dan Bi Hyera sendiri terkejut bukan main.

"Bi..! Ingat nggak sama aku? Aku Hwang Yeji, yang dulu sering kemari sama Ryujin" ujarnya semangat. Tiba-tiba, wanita tua itu membalas pelukan Yeji.

"Ah.. Yeji si mata sipit. Kau tidak berubah, ya" ujarnya mulai mengingat gadis itu. Yeji langsung mempoutkan bibirnya.

"Ah bibi. Dari dulu masih saja mengejekku, kenapa hanya aku?? Ryujin juga, dong!" rewel Yeji lantaran sejak kecil ia selalu di ejek oleh sang Bibi. Bibi dan Ryujin tertawa melihat ekspresi lucu Yeji.

"Haha.. Sudahlah, ayo masuk. Bibi akan memberikan kalian sup Ayam Ginseng hangat" ujar sang Bibi.

"Terimakasih, bi" ujar Ryujin. Lalu Yeji dan Ryujin masuk ke kedai itu, mendapati keadaan yang cukup sepi.

"Wah.. Ternyata masakan Bibi masih sama, ya. Tetap juaranya Sup Ayam Ginseng!" ujar Yeji membuat Ryujin dan Bi Hyera tertawa.

"Bisa aja kamu, Yeji. Hari ini, kalian berdua bibi berikan bonus deh satu bungkus sup Ayam untuk kalian bawa pulang" ujar sang Bibi. Beberapa menit kemudian, mereka bergegas meninggalkan toko tersebut dengan masing-masing sebungkus sup Ayam Ginseng pemberian sang Bibi.

"Wah.. Daebakk! Sudah lama tidak makan disini malah dapat gratisan" ujar Yeji membuat Ryujin geleng-geleng kepala.

"Ada-ada aja" ujar Ryujin heran dengan tingkah sahabatnya.

"Ngomong-ngomong, lo haus gak?" tanya Yeji.

"Gue sih enggak. Lo haus?" tanya Ryujin.

"Iya nih"

"Lo sih dari tadi ngomong terus, gue sampai bingung gimana nanggepinnya" ujar Ryujin.

"M-maaf"

"Gue beliin minum dulu, deh. Lo tunggu disini ya" ujar Ryujin yang langsung diangguki Yeji. Ryujin berjalan menuju sebuah kedai yang menjual beberapa jenis makanan dan minuman. Karena merasa bosan, Yeji memutuskan untuk membuka ponselnya, dan mulai menjelajahi Instagr'm nya. Ternyata ada notifikasi dari akun yang ia kenali sebagai Shin Yuna. Yuna adalah sahabat Ryujin dan Yeji semasa kecil, tapi semenjak Yeji pergi meninggalkan mereka, Yuna lah yang menjaga Ryujin menggantikan Yeji. Saat ini ia sama sekali belum mengetahui kabarnya.

"Drrrt...Drrt!!"
Tiba-tiba handphone milik Yeji berdering, ternyata ia mendapat pesan dari seseorang.

To: HwangYeji
"Halo. Apa ini benar nomornya Hwang Yeji? Jika benar, tolong jawab aku."

Yeji langsung mengetikkan pesan untuk membalas nomor orang itu.

Yeji: "Iya. Ini siapa?"
Yuna: "Wah.. Ini aku, Yuna. Apa kabarmu, Yeji?" Yeji terkejut sekaligus senang, akhirnya ia mendapat kabar dari salah satu sahabatnya.

Yeji: "Oh Yuna. Apa kabar?"
Yuna: "Baik. Aku harap kamu juga begitu ya :) Katanya kamu lagi di Seoul, ya?"

Yeji: "Iya. Kamu kapan kemari?"
Tak ada balasan dari Yuna.

"Mungkin dia ada Urusan" gumam Yeji tetap berpositif thinking. Ryujin datang membawa 2 botol banana milk dan hotteok. Ia tahu persis makanan kesukaan Yeji dari dulu adalah Hotteok*

Hotteok: Kue berisi madu dan kacang.

Aroma khas hotteok mengalihkan Yeji dari ponselnya. Dengan cepat, Yeji mengmyimpan ponselnya.

"Daebak!!  Ryujin!! Buat gue?" tanyanya semangat pada Ryujin yang menyodorkan kue dan banana milk itu kepada Yeji. Ryujin mengangguk singkat, Yeji mengambilnya dengan semangat. Yeji memakan hotteok itu dengan lahap, ia seakan melupakan rasa hausnya. Ryujin terkekeh melihat tingkah Yeji. Ditengah tawaannya, Ryujin menyadari bahwa ada madu yang berantakan disekitar bibir Yeji.

"Ya ampun lo kayak anak bocah banget, sih. Makan aja berantakan" ujar Ryujin bergerak menghapus bekas madu di pinggir bibir Yeji, membuat situasi canggung diantara keduanya.

"T-thanks.. Ada madu ya?" tanyanya canggung sambil menghampus madu yang masih tertinggal. Keduanya merasa canggung, entah mengapa tapi jantung Yeji benar-benar berdegup hebat. Ia benar-benar gugup.

"Hmm.. Ryujin, gue boleh nanya sesuatu nggak?" tanya Yeji memecah kecanggungan mereka sebelumnya.

"Apa?"

"Kok pas jemput gue,Yuna nggak ikut?  Kalian musuhan?" tanya Yeji. Raut wajah Ryujin seketika berubah dingin, ia sepertinya sensitif dengan nama itu.

"K-kenapa..?" tanya Yeji. Ryujin tak bergeming, ia tak ingin menjawab pertanyaan Yeji.

"Kita pulang" ajak Ryujin dingin.

"T-tapi.. "

"Pulang, Yeji!" ujar Ryujin sedikit membentak, membuat Yeji tak mampu membantah. Ryujin meninggalkan Yeji, Yeji menyusulnya dengan berjalan dibelakang.

'Apa gue salah bicara? Aishh.. Gue salah apa? Apa mereka benar-benar sedang bermusuhan?' pikir Yeji gelisah. Ia tak pernah melihat sosok Ryujin yang seperti ini. Sangat dingin dan menyeramkan..!

Malam itu, Yeji pulang naik taksi. Ryujin tak banyak berbicara kepadanya setelah pertanyaannya tentang 'Yuna' itu. Setelah Yeji benar-benar pulang, Ryujin dengan wajah dingin nya, menuju ke motornya dan pulang kerumahnya.

ToBeContinue..
Besok update lagi yaa..
Semoga enjoy!!


'Hidden Love'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang