Ryujin POV
"Ryujin..? Bangun.."
"Hnng..?"
Suara lembut perempuan memenuhi telingaku. Suaranya terdengar begitu familiar, ia memanggil namaku, membuatku terbangun dari mimpi. Samar-samar terlihat rupa yang begitu menawan, dengan kulit putih dan bibir merah cherry.
"Yeji..?" panggilku.
"Iya, Ryujin, ayo bangunn..!" suruhnya, dengan cepat aku duduk di tepi kasurku.
"Mandi sana! Kita bakal pulang jam 11 siang ini, kan?" tanyanya dibalas anggukan singkat olehku. Aku pun beranjak dari kasur, berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi.
Ryujin POV, End.
Ryujin keluar dari kamar mandi, sementara Yeji sedang sibuk berias didepan cermin.
"Lo ngapain?" tanya Ryujin, Yeji mendecak sebal.
"Kurang jelas? Gue lagi make up" ujar Yeji mendesis, Ryujin hanya terkekeh pelan.
"Udah cantik, kok.." puji Ryujin sembari duduk disisi kasur yang berdekatan dengan meja rias membuat pipi Yeji bersemu merah.
"Udah, ih. Barang lo udah semua?" tanya Yeji mengalihkan topik.
"Udah" santai Ryujin. Akhirnya, final touching, Yeji mengoleskan lip balm rasa strawberry pada bibirnya yang kering, menambah sensasi merah pada bibirnya yang pada dasarnya sudah berwarna merah muda.
"Oke, gue udah selesai. Lo mau rias?" tanya Yeji, Ryujin menggeleng pelan.
"Nggak usah, gue nggak pintar make up" ujar Ryujin.
"Gue riasin mau?" tawar Yeji. Ryujin terdiam, berpikir sejenak. Sepersekian detik berikutnya ia mengangguk singkat.
"Boleh, sekalian belajar dari ahlinya.." ujarnya. Yeji mulai mempersiapkan beberapa alat makeup nya yang berada di dalam pouch simpel berwarna violet. Ia mulai merias wajah Ryujin dengan lembut dan penuh presisi, komposisi dan simetri....
Eh..Kok kek Seni Budaya? Skipp..
Setelah melukis seni di wajah Ryujin, akhirnya sesi make up yang memakan waktu kurang lebih 15 menit itu selesai jua. Nggak, belum.
"Oh, bentar aku lupa ngasih lip balm di bibir kamu.." ujar Yeji, ia mengambil lip balm dari pouchnya lalu mulai memakaikannya pada bibir tipis milik Ryujin. Tapi entah mengapa, tangannya reflek berhenti bergerak saat melihat Ryujin sedekat itu. Apalagi, saat ini Ryujin sangat cantik dan dalam posisi menutup matanya. Ryujin yang sadar Yeji berhenti memakaikan lipbalm di bibirnya pun langsung membuka mata, membuat Yeji tersentak.
"Kenapa?" tanya nya. Wajah Yeji memerah.
"N-nggak, nggak apa-apa"
"Malu? Karena dekat gue?" goda Ryujin, Yeji memukul lengannya singkat, lalu mulai konsentrasi.
"Jawab dulu.." rewel Ryujin.
"Diam, atau akan ku hancurkan wajahmu dengan lip balm ini.." ancam Yeji membuat Ryujin terdiam.
"Cantik-cantik galak.." batinnya.
"Oke, udah" ujar Yeji memasukkan lip balm nya ke dalam pouch.
"Udah?" Ryujin langsung menatap wajahnya di cermin, wow.. apa itu benar-benar dia yang berada di pantulan cermin? Riasan Yeji benar-benar rapi, membuat Ryujin terpukau dengan ketelitiannya.
"Oke, ayo kita turun kebawah, katanya kita bakal dikasih sarapan" ujar Yeji sembari memasukkan pouchnya kedalam tas. Ryujin mengangguk, ia berdiri dari sisi ranjang yang ia duduki sebelumnya lalu mulai mengambil ponselnya dari atas nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Hidden Love'
Romance"Lo nggak akan pernah nyangka, se-dalam apa kekuatan cinta sampai bisa mempengaruhi pola pikir seseorang." Start : 10Apr20 End : -