Let's go somewhere

1.2K 180 4
                                    


"Cklek!"

"Kalian ngobrolin apa aja?" tanya Yeji saat Yuna baru saja sampai di apartemen.

"Ya elah, ibu kos. Gue baru pulang aja udah interogasi. Kayak Polisi aja lo" jawab Yuna tanpa dosa. Ia meninggalkan Yeji yang masih duduk di ruang tamu dengan rasa penasarannya. Yeji yang melihat Yuna berjalan menuju ke kamar dengan cepat mengejarnya.

"Kalian udah maafan?" 

"Hmm"

"Kalian nggak berantem, kan?"

"Hmm"

"Jawab yang benar kek, mana gue tau lo jawab iya apa nggak kalo lo dari tadi  cuma ngomong hem ham hem ham" protes Yeji, Yuna menghela nafasnya berat.

"Iya Yeji. Kami udah maafan, dan kami nggak berantem.." tegas Yuna mulai menduduki ujung ranjang.

"Tapi kok lama banget?" tanya Yeji kepo.

"Kok kepo, sih? Lo cemburu?" tanya Yuna membuat Yeji salting.

"S-siapa juga?" tanya Yeji, wajahnya mulai memerah.

"Terus ngapain nanya?" tanya Yuna.

"Ya pengen tau aja" jawab Yeji, lalu mulai mengambil ponselnya diatas nakas. Tak lama, ia langsung berjalan menduduki ranjang, tepat disebelah Yuna duduk. Yuna tiba-tiba saja mendapat sebuah ide licik. Ia ingin mengerjai Yeji.

"Yeji.." panggilnya membuat Yeji yang tadinya sibuk berkutat dengan ponsel langsung menoleh kearahnya.

"Apa?" tanyanya menatap Yuna penasaran dengan apa yang ingin ia katakan.

"Lo masih suka nggak sih, sama Ryujin?" tanya Yuna, Yeji semakin bingung apa motif dari pertanyaan Yuna barusan.

"Emang kenapa?" tanya Yeji.

"Nggak apa-apa. Cuma, kalo lo nggak mau, gue yang bakal ngambil dia.." ujar Yuna membuat Yeji tersentak.

"Hah maksudnya.. Lo?" kalimat Yeji terhenti saat Yuna tersenyum.

"Gue kayaknya suka sama Ryujin deh" ujar Yuna dengan ekspresi senatural mungkin. Yuna memang pintar akting, keturunan kali ya? Setelah kalimat tersebut, ekspresi Yeji berubah. Bagaimana ya cara menjelaskan ekspresinya saat ini? Antara.. Kaget, Sedih dan.. Takut?

"O-oh.." Yeji memilih untuk ber"Oh" ria ketimbang menunjukkan sikap kagetnya.

"Kira-kira dia mau nggak ya balikan sama gue..?" Saat Yuna sibuk dengan dirinya sendiri, Yeji termenung.

"Kayaknya, kali ini pun masih mustahil buat gue ngedapetin hati lo ya, jin?" Yeji menghela nafasnya berat.

"Emh.. Yun. Tenggorokkan gue kering. Gue ke dapur buat minum ya" ujar Yeji di balas anggukan kecil oleh Yuna. Setelah Yeji benar-benar keluar dari kamar, Yuna dengan cepat menyalakan ponselnya dan mengirim pesan kepada Ryujin. Untungnya sebelum pulang ke apartemen Yuna dan Ryujin saling bertukar nomor sehingga mereka bisa saling 'mengabari'. Semenjak  kejadian buruk yang pernah terjadi di antara mereka, mereka menghapus nomor masing-masing dengan harapan bisa saling melupakan, eheq.

ShinRyujin


Woi Jin, besok ajak Yeji ke taman Alaska dekat perpustakaan kota.

Habis dari taman, ajak dia ke perpustakaan. Banyak buku favorit dia disana, oke?


'Hidden Love'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang