"Gue tantang lo buat nelfon gebet lo yang sekarang di depan gue, berani nggak?"
"Hah?!" tantangan Yeji berhasil membuat Ryujin tersentak Tentu saja, bukankah dia sudah pernah menyatakan perasaannya kepadanya? Tapi kenapa gadis itu justru menyuruhnya menelpon orang yang bahkan sudah di hadapannya?
"Kenapa? Lo takut?" tanya Yeji.
"Nggak, masalahnya orang yang gue suka itu-" Yeji menatap Ryujin dalam, membuat gadis berambut merah muda itu terdiam.
"Ah, nggak jadi" ujarnya. Yeji mendecak.
"Lo nggak benar-benar suka sama gue kan?" celetuk Yeji tiba-tiba membuat Ryujin tersentak.
"Lo sebenarnya suka sama Lia, kan?" tanyanya lagi. Ryujin terdiam, entah mengapa bibirnya menjadi bisu.
"Yeji, gue-"
"Udahlah, lupain. Lo harus lakuin dare dari gue!" ujar Yeji merubah ekspresinya menjadi tersenyum meski sebenarnya senyumnya itu terpaksa.
"O-oke.." Ryujin merasa tak enak pada Yeji. Ia membisu bukan karena ia benar-benar menyukai Lia, tapi ia merasa bersalah karena lagi-lagi Yeji tersakiti olehnya meski kali ini hanyalah salah paham.
"Ayo lakuin sekarang, oh kalo perlu sekalian aja lo nyatain perasaan lo ke dia" ujar Yeji asik sendiri meski sebenarnya ia merasakan kepedihan yang mendalam di hatinya. Mendadak, Ryujin menemukan ide. Ia akan menyatakan perasaannya pada Yeji melalui telpon.
"Oh oke, tapi gue ke toilet dulu ya" ujar Ryujin mulai berdiri, Yeji sontak menoleh.
"Mau ngapain?" tanya Yeji.
"Mau gali kubur.." ujar Ryujin bercanda.
"Ya emang orang biasanya ngapain kalo ke toilet, Yeji?" tanya Ryujin, Yeji menyipitkan matanya yang sudah sipit itu, menatap tajam ke mata Ryujin.
"Biasanya kalo orang kayak lo ke toilet pasti kabur" ujar Yeji.
"Suudzon aja lo. Orang beneran kebelet nih, lo mau gue ngompol pas lagi nyatain perasaan ke orangnya?" tanya Ryujin, Yeji berdiri berhadapan dengan Ryujin. Yeji masih menajamkan tatapannya pada Ryujin.
"Oke, awas ya kalo lo sampai kabur! Gue tungguin, kalo sampai 10 menit lo nggak balik, awas lo! Gue cari sampai ketemu!!" anacam Yeji.
"Iya, Kanjeng ratu" ujar Ryujin, akhirnya Ryujin mulai berjalan meninggalkan pondok itu.
******
"Duh, Ryujin di mana ya? Udah 11 menit" Yeji merasa cemas sekaligus kesal.
"Ih, harusnya gue nggak biarin dia pergi! Kayaknya dia kabur deh" pikir Yeji.
"Eh tapi.. Kalo dia nyasar gimana? Ini Villa nggak main-main luasnya" pikirnya lagi mulai berdiri dari pondok.
"Drrrt..Drrrt..!"
Ponsel Yeji mendadak berdering, tertera nama 'Ryuddaeng' yang menelfonnya disana, dengan cepat ia langsung mengangkatnya.
"Ryujin, lo dimana? Kok belum balik?" tanya Yeji berbondong.
"Gue otw ke pondok.."
"Huft syukurlah, gue pikir lo nyasar" ujar Yeji lega.
"Lo khawatir kalo gue nyasar?" tanya Ryujin membuat Yeji tersentak.
"N-nggak sih, gue cuma-"
"Nggak usah ngeles bisa? Kalo emang khawatir bilang aja iya"
"Iya nih, buruan ke sini, udah mau sore! Lo harus lakuin dare lo!" suruh Yeji.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Hidden Love'
Romance"Lo nggak akan pernah nyangka, se-dalam apa kekuatan cinta sampai bisa mempengaruhi pola pikir seseorang." Start : 10Apr20 End : -