I Think I Like You, Hwang Yeji

1.5K 195 25
                                    


Setelah pernyataan yang dilontarkan Hyunjin, Ryujin langsung berjalan tanpa arah. Ia meninggalkan Yeji sejenak, lalu memutuskan untuk duduk didepan sebuah supermarket dan membeli beberapa kaleng soda. Ia duduk di kursi berwarna biru akrilik depan toko itu, ia meneguk sodanya dengan perasaan gundah. Ryujin mengambil ponselnya, lalu mengetikkan pesan kepada Yeji.

To: Yejddeong

Lo mau pulang sama Hyunjin? Kalo nggak, gue di Sa Jeong Market. Kalo lo udh selesai samperin gue disana.  

Ryujin menghela nafasnya berat setelah itu, ia kembali memasukkan ponselnya kedalam saku lalu kembali meneguk sodanya hingga seorang perempuan berambut kecoklatan sepunggung mengejutkannya.

"Ryujin..?" panggilnya. 

"Uhuk..UuHuk.. Uhuk.." Ryujin tersedak karena panggilan itu, gadis yang memanggil nama Ryujin itu reflek duduk disebelah Ryujin sembari menepuk-nepuk pelan punggung Ryujin.

"L-lia..?" panggil Ryujin menoleh kearah gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Lia, kenalan dari Yeji.

"Syukurlah kau ingat padaku, aku pikir kau sudah melupakanku" ujar Lia dengan wajah senang.

"Lo ngapain disini?" tanya Ryujin kebingungan.

"Lo yang ngapain disini? Ini kan supermarket punya kakak gue, kebetulan kakak gue lagi mandi dirumah, dan toko sepi jadi gue nyamperin lo. Gue pake masker di kasir tadi, wajar lo nggak sadar hahaha" ujar Lia terkekeh sementara Ryujin hanya tersenyum miring karena ia benar-benar tak menyadari hal itu.

"Btw.. Lo kok kayak murung gitu? Ada apa?" tanya Lia pada Ryujin yang sedari tadi Lia yakini bahwa Ia sedang memaksakan senyumnya.

"Em.. Maksudnya..? Aku nggak apa-apa kok" ujar Ryujin mengelak.

"Lo bohong ya? Ketahuan banget tau, lo beneran lagi ada masalah?" tanya Lia khawatir. Ryujin terdiam, ia tak mampu menjawab barang dengan sekedar Iya maupun tidak.

"Nggak apa-apa Jin, membagi cerita lo dengan orang lain akan mengurangi beban lo. Tenang, gue bukan tipe yang bakal nyebar aib orang lain, kok. Bahkan Yeji aja sering curhat sama gue" kalimat itu berhasil menarik hati Ryujin. Ryujin menatap Lia penasaran.

"Yeji sering curhatin apa aja?" tanya Ryujin kepo, Lia menatapnya dengan smirk menggoda.

"Ih.. Masalah lo berhubungan ama cinta ya? Lo suka sama Yeji?" tanya Lia membuat Ryujin tak dapat berkutik lagi. Ryujin sudah tak dapat mengelak lagi, habislah dia.

"E-em.."

"Ya udah sih, kalo lo emang suka sama dia, patah hati deh gue.." ujar Lia membuat perhatian Ryujin kembali padanya.

"Hmm? Maksud lo? Lo juga suka sama Yeji?" tanya Ryujin heran.

"Hih.. Berarti lo beneran suka ya? Gue nggak suka tuh sama Yeji, toh dia itu sahabat gue" ujar Lia.

"Ya terus..? Maksudnya patah hati..?" tanya Ryujin masih bingung. Lia sedang berfikir, Ryujin ini memang tak mengerti atau berpura-pura tak mengerti.

"Ryujin, lo ingat saat dipesta itu, game Truth or Dare?" tanya Lia, Ryujin mengangguk singkat mengiyakan pertanyaan Lia barusan.

"Iya, kenapa memangnnya?" tanya Ryujin pada Lia. Lia menatap Ryujin lekat, sementara Ryujin tanpa sadar membalas tatapan Lia.

"Pas gue bilang kalo gue tertarik sama lo itu gue serius" ujar Lia berhasil membuat Ryujin dagdigdug tak karuan. Ini bukan kali pertama seorang perempun menyatakan perasaan cinta padanya, tapi entah mengapa Ryujin jadi degdegan gini.

'Hidden Love'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang