Birthday Party

2K 252 24
                                    

Pagi hari pun tiba, Yeji terbangun karena dering handphonenya. Siapakah itu kira-kira..?

"Ryuddaeng..?"

Ternyata Ryujin lah yang menelfonnya. "Ryuddaeng" adalah nama panggilan yang Yeji buat untuk gadis bernamakan Shin Ryujin itu. Sementara Ryujin, memberi Yeji nama panggilan "Yejddeong". Ya terdengar lucu juga menggemaskan, nama itu mereka gunakan sehari-hari saat bertelfonan.

"Annyeongaseo, Ryuddaeng?"

"Lo baru bangun?"

"Nggak kok, kenapa?" tanya Yeji masih mengantuk.

"Bohong banget. Gue tau lo baru bangun" ujar Ryujin.

"Ya udah, lo benar deh. Kenapa lo nelfon gue pagi-pagi gini?" tanya Yeji malas.

"Heh? Pagi? Excuse me? Ini udah jam 11 ya nona Hwang Yeji" ujar Ryujin. Setelah itu, akhirnya Yeji langsung terjatuh dari ranjangnya karena terkejut.

"Brughhh!"

"Akh... "

"U okay?" tanya Ryujin.

"I'm fine. Kok lo ngacangin gue ya, btw?" tanya Yeji sembari mengelus punggungnya yang terbentur lantai cukup keras.

"Kapan gue ngacangin lo?"

"Ini anak, lebih muda dari gue tapi pikun kek orang yang udah 20 tahun lebih tua dari gue" umpat Yeji kesal.

"For the Sake of God, Stop ngatain gue Hwang Yeji. Gue nelfon lo karena gue udah didepan pintu apartment lo. Buruan buka kek, jangan jadi bu ustadz dulu. Kaki gue dah bersarang nih! " ujar Ryujin lagi-lagi membuat Yeji terkejut bukan main. Ia segera keluar kamarnya lalu membuka pintu apartmentnya. Yeji mematikan telfon itu, lalu menatap Ryujin.

"Lo ngapain kesini nggak ngomong-ngomong sih?" tanya Yeji kesal.

"Gue udah ngomong lewat SMS. Lo nggak jawab, gue anggap Iya" ujar Ryujin tanpa beban.

"Nggak bisa dong. Harusnya lo tunggu persetujuan dari gue" ujar Yeji.

"Heh. Sejak kapan gue butuh persetujuan lo?" tanya Ryujin dengan tatapan meremehkan.

"Tapi gak bisa seenaknya juga bu boss!" ujar Yeji menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

"Ributnya bisa ntaran dulu aja nggak? Biarin gue masuk dulu kek. Kaki gue udah jamuran disini dari tadi" ujar Ryujin lalu Yeji mulai mempersilahkannya masuk.

"Lo ngapain kerumah gue?" tanya Yeji tanpa basa-basi.

"Oh. Gue cuma mau ngasih tau lo, Chaeryeong bilang sepupunya si Lia bakalan ngadain pesta ulang tahun di club dekat apartment ini jam 7. Lo sama gue wajib join katanya. Padahal gue males" ujar Ryujin sembari menduduki sofa apartment Yeji itu. Yeji menghampirinya duduk sedikit jauh dari Ryujin.

"Nah, jadi tujuan lo kesini cuma buat itu..?" tanya Yeji.

"Hmm, bisa dibilang gitu" ujar Ryujin.

"Kenapa nggak lewat telfon tadi aja?" tanya Yeji heran.

"Oh lo ngusir gue kah?" tanya Ryujin dengan tatapan datar.

"Nggak. Maksud gue buat apa lo datang pagi-pagi kesini Ryuddaeng? Entar lo repot" ujar Yeji.

"Ini siang ya, Hwang Yeji. Lo nggak bisa bedain pagi sama siang? Kurang biaya sekolah lo?" tanya Ryujin. Yeji mendecak kesal.

"Sembarangan! Lo kali yang kurang etika dan sopan santun. Main ganggu tidur orang aja" balas Yeji tak ingin kalah.

'Hidden Love'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang