Never Change

1.3K 176 15
                                    


Pagi sudah tiba, sesuai janji kini Ryujin sedang dalam perjalanan untuk bertemu Lia. Mereka sudah berjanji untuk bertemu di Me Cafe jam 10, tapi entah kenapa Ryujin bisa lupa memasang alarm hingga ia harus terburu-buru dengan harapan Lia tak akan marah padanya.

"Drap.. Drap..Drap..!"

"Hosh..Hosh..Hosh.. L-lia unnie..Mianhae,aku..kesiangan"

Tiba-tiba sebotol air mineral di sodorkan ke arah Ryujin, membuatnya sedikit tersentak.

"Ini, minum dulu" suruh Lia, Ryujin menerima sebotol air itu dengan ragu. Apa Lia marah padanya?

"M-makasih.." Ryujin membuka tutup botol itu lalu meminumnya untuk melegakan dahaga. Ia menatap Lia, ia merasa bingung dengan ekspresi Lia saat ini. Bukannya marah, ia justru tampak khawatir.

"Lia unnie, maaf ya aku lupa pasang alaram semalam" pinta Ryujin merasa bersalah.

"Iya,iya. Nggak apa-apa. Baru jam 10 lewat 12 menit kok. Lagian aku juga sebenarnya tadi agak ngaret kok. Jadi santai aja" ujar Lia mengelus pelan punggung Ryujin.

"Unnie udah makan?" tanya Ryujin.

"Emm belum.." jawab Lia diiringi gelengan pelan.

"Kalau gitu mau sarapan bareng nggak?" tawar Ryujin dengan senyumnya.

"Oh boleh, ayo" ujar Lia menerima ajakan Ryujin.

******

Sementara itu, Yeji terbangun pada pukul 9 pagi. Ia bangun dengan senyum yang manis terlukis di wajahnya. Sepertinya ia memimpikan sesuatu yang indah semalam. Ia bergegas mandi, mengenakan pakaiannya lalu mempersiapkan pakaian yang kemarin ia gunakan. Tentu ia ingin mengembalikan pakaian Ryujin hari ini. Senyum itu tak pernah lepas dari parasnya, membuat wajahnya menjadi lebih menawan. Ia berjalan keluar kamar Apartemennya, tiba-tiba..

"Oh.. Nayeon unnie..?" ujar Yeji saat menyadari keberadaan Nayeon diluar kamar Apartemennya.

"Ah.. Selamat pagi tetanggaku yang cantik.." sapa Nayeon hangat.

"Ah..Selamat Pagi, Unnie. Unnie juga cantik kok" ujar Yeji membalas pujian Nayeon. Tapi Yeji merasa Nayeon tampil lebih rapi hari ini.

"Nayeon unnie, mau kemana?" tanya Yeji.

"Oh aku mau pergi ke taman kota. Hari ini sedang ada acara bersama beberapa anak-anak" jelas Nayeon. Yeji mengangguk paham.

"Oh, kau juga mau pergi?" tanya Nayeon, Yeji mengangguk mengiyakan.

"Iya, aku mau mengembalikan pakaian milik temanku" ujar Yeji menunjukkan paper bag yang ia bawa.

"Oh begitu. Aku duluan, ya. Aku masih harus mencari seorang pendamping anak-anak" pamit Nayeon, Yeji mendadak memanggilnya.

"Em.. Nayeon unnie?"

"Ya..?" tanya Nayeon menoleh kearah Yeji yang memanggil namanya.

"Apa aku boleh ikut? Aku tak ada kerjaan hari ini. Mungkin aku bisa membantumu menjadi seorang pendamping anak-anak" ujar Yeji menawarkan diri. Nayeon tampak berfikir, lalu mengangguk.

"Oke, ayo kita pergi bersama. Acara akan diadakan sampai jam 11, bisa kan?" tanya Nayeon, tanpa berfikir Yeji langsung mengangguk mengiyakan. Ia lalu berjalan bersejajar dengan Nayeon, mereka menuju ke acara itu bersama-sama.

********

"Jadi singkatnya, kau menyukai Yeji?" tanya Lia pada Ryujin, Ryujin mengangguk mengiyakan.

"Tapi masalahnya Lia unnie, aku sudah menyatakan perasaanku padanya semalam.." ujar Ryujin menyesal. Lia tampak terkejut.

"Hmm serius? Lalu bagaimana ekspresinya?" tanya Lia membelalakkan matanya.

'Hidden Love'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang