Typo warning!
Alur ngasal
.
"Something weird"
.
.
"Tok..Tok tok.. Yeji eonnie..? Buka pintunya. Ini aku, Chaeryeong" panggil gadis berambut coklat itu. Tak lama setelahnya, Yeji keluar dengan raut yang.. sedikit berantakan.
"Ada apa, Cherry?" tanya Yeji pada Chaeryeong. Ah.. Iya, terkadang Yeji memanggilnya Cherry karena lebih mudah diingat dari pada Chaeryeong.
"Boleh aku masuk?" sopannya meminta izin, Yeji mengangguk mengiyakan, membiarkan gadis yang lebih muda darinya itu untuk memasuki kamarnya.
"Yeji eonnie sudah minum obat?" tanya Chaeryeong yang sudah menduduki ujung kasur milik Yeji, tepat disamping Yeji duduk saat ini.
"Eum..Belum" ujarnya menggeleng lemah, Chaeryeong menatapnya khawatir.
"Kenapa, eon? Harusnya diminum dong obatnya. Eonnie nggak mau cepat sembuh?" tanya Chaeryeong dibalas gelengan lemah serta senyum pasrah Yeji.
"Kenapa?" tanya Chaeryeong.
"Gue nggak mau sembuh, Cher. Lebih baik gue lanjutin aja hidup gue yang sekarang" ujarnya lirih membuat Chaeryeong mengerutkan dahinya bingung. Maksud Yeji apaan sih? Dia kenapa? Apa dia habis ribut sama Ryujin?
"Maksudnya, eon? Kok ngomongnya gitu? Eonnie nggak pengen gitu ingatannya pulih seperti semula?" tanya Chaeryeong membujuk, tanpa sadar mata Yeji berair, ia menggeleng tipis membuat Chaeryeong semakin panik. Apa yang terjadi dengan eonnienya ini?
"Kenapa, eon?" tanya Chaeryeong melirih. Yeji terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Chaeryeong itu.
"Gue lebih milih nggak mengingat apapun, Cher, ketimbang harus sakit hati nantinya" balasnya. Bukannya mengerti, Chaeryeong justru semakin bingung.
"Maksud eonnie gimana sih? Aku nggak paham, eon" tanya Chaeryeong terakhir kalinya.
"Heejin dan Ryujin pacaran, Chaer. Kalo ingatan gue balik, gue akan sakit hati, dan gue pasti merusak hubungan Heejin dan Ryujin nantinya. Gue nggak mau mengkhianati orang yang udah nyelamatin hidup gue" kata Yeji melirih, Chaeryeong mengerti. Yang Chaeryeong tidak mengerti adalah, kenapa Ryujin malah pacaran dengan Heejin dalam masa pengobatan Yeji? Rasanya ada yang salah disini.
"Ini nggak mungkin, Ryujin eonnie itu cinta banget sama Yeji eonnie. Nggak mungkin dia bisa semudah itu ngelupain Yeji eonnie dan berpaling ke Heejin eonnie. Pasti ada yang nggak beres. Gue harus nanya langsung ke Ryujin eonnie" pikir Chaeryeong, setelahnya ia memeluk Yeji, berusaha menenangkan gadis yang sedang bersedih itu.
"Baiklah, eonnie. Aku paham perasaanmu. Tapi jangan hanya memikirkan dirimu sendiri. Kami yang ada disini juga mengharapkan kesembuhanmu. Meski nantinya kau akan merasa sakit hati, aku mohon setidaknya berusahalah sembuh demi kami, dan ingat karirmu. Kau harus sehat agar karirmu lancar" kata Chaeryeong mengingatkan Yeji, Yeji merasa sangat egois karena hanya memikirkan perasaannya sendiri.
"Iya Chaeryeong, terimakasih sudah mau mengingatkan. Gue akan makan dan minum obat gue sebentar lagi" kata Yeji tersenyum tipis. Setelahnya Chaeryeong berdiri dari ranjang milik Yeji, kemudian pamit untuk kembali ke kamar, tidak, sebenarnya ia ingin memperjelas apa yang terjadi sebenarnya.
"Yeji eonnie, ini sudah malam. Kau harus segera mengambil makananmu di dapur, aku akan kembali ke kamar" pamitnya, Yeji mengangguk kemudian Chaeryeong pun langsung meninggalkan kamar itu dan berjalan menuju ke dapur, berharap Ryujin ada disana. Benar saja, saat ini Ryujin sedang duduk di meja makan, tengah menyantap makan malamnya.
"Oh, Cherry. Lo udah makan?" tanya Ryujin yang sedang menggunakan kaus hitam dengan rambut terkuncir, Chaeryeong memilih menjawab pertanyaan itu dengan anggukan singkat, ia menghampiri Ryujin, berniat menanyakan apakah gadis itu menjalin hubungan berstatus pacaran dengan Heejin.
"Ryujin eonnie, apa aku boleh menanyakan sesuatu?" tanya Chaeryeong dengan tangan yang di sandarkan ke kursi, Ryujin menoleh, menatap Chaeryeong lalu mengangguk singkat.
"Tentu saja boleh. Ada apa?" tanya Ryujin penasaran, Chaeryeong menghela nafasnya sebentar lalu melanjutkan kalimatnya.
"Apa kau masih mencintai Yeji eonnie?" tanya Chaeryeong membuat Ryujin bingung, pertanyaan macam apa itu?
"Cherry? Apa yang kau tanyakan? Tentu saja!" kata Ryujin, Chaeryeong pun merasa bingung, apa Yeji yang salah paham?
"Kalau begitu apa benar kalau eonnie pa-"
"Ryujin!" belum sempat Chaeryeong menyelesaikan ucapannya, Heejin sudah datang ke meja makan itu, memanggil Ryujin yang masih berbicara dengan Chaeryeong itu. Ryujin menoleh, menatap Heejin yang tampak membawa sebuah jaket.
"Itu kan jaket Ryujin eonnie.." batin Chaeryeong, Heejin menghampiri Ryujin lalu memberikan jaket itu padanya.
"Oh ada apa, Heejin?" tanya Ryujin, Heejin tersenyum manis lalu memberikan jaket itu pada Ryujin.
"Ini, jaket lo. Udah gue cuci. Makasih banyak ya" katanya, Ryujin menerima jaket itu lalu mengangguk.
"Ryujin eonnie, apa ka-"
"Chaeryeong? Sejak kapan kau ada disini?" tanya Heejin menyela, terdengar sengaja bagi Chaeryeong.
"Aku di sini sejak tadi, eonnie. Eonnie sudah makan malam?" tanya Chaeryeong basa-basi, mengundur waktu agar gadis lain dihadapannya itu cepat pergi dari sana.
"Udah kok. Oh iya, Chaer, tadi lo dipanggil sama Yuna" kata Heejin. Sial, Chaeryeong jadi harus mengurungkan niatnya lebih dulu.
"Oh baiklah. Terimakasih sudah memberitahu, Heejin eonnie" kata Chaeryeong sebelum akhirnya ia meninggalkan ruang makan itu, bergegas menemui Yuna. Chaeryeong merasa aneh dengan tingkah Heejin. Rasa curiganya semakin bertambah ketika ia bertemu Yuna, Yuna mengatakan bahwa ia sama sekali belum bertemu dengan Heejin. Dan lagi, Yuna bahkan tidak mencarinya.
"Ada yang aneh.."
ToBeContinue..
Heyaa perombakan-!
Ini ff namanya gue ganti jadi 'HiddenLove'
Uwaw, semoga suka!
Tolong tinggalkan jejak-! Vote juseyo!!
Kalau di season 1 ada detektif Yeji,
Here I come, detective Lee Chaeryeong eyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
'Hidden Love'
Romance"Lo nggak akan pernah nyangka, se-dalam apa kekuatan cinta sampai bisa mempengaruhi pola pikir seseorang." Start : 10Apr20 End : -