[ Season 2 : Eps 3 ]

948 135 5
                                    

"Amnesia"

.

.

Flashback, Yeji POV

Aku bergegas berjalan menuju toilet, berniat menggali, bukan, tapi buang air kecil sejenak. Setelahnya aku berjalan keluar kamar mandi, berhenti sejenak untuk mencuci tangan di wastafel sembari memeriksa riasan wajahku yang masih terbilang rapi. 

"Tes..Tes Satu" suara pramugari dari speaker yang berada di sudut atas mengagetkanku, aku terdiam sejenak, berniat mendengarkan informasi yang hendak disampaikan.

"Ada apa, ya? Perasaan perjalanan menuju Paris kan masih lama" batinku. Samar-samar terdengar suara tak jelas dari arah speaker, membuatku semakin bingung.

"Speakernya kenapa, ya? Rusak..?" pikirku bingung lantaran speaker tersebut terus saja mengeluarkan suara-suara tak jelas.

"Perhatian semuanya! Gu-Bzzt..!" lagi-lagi speaker itu error membuatku tak mengetahui informasi yang dikabarkan oleh Pramugari itu, yang pasti firasatku tidak baik.

"Braaaaakkkk!!!"

"Yahhhh!!" jeritku. Aku tak bisa mendeskripsikan apa yang kurasakan saat itu, yang pasti semua terjadi begitu cepat. Yang aku tahu, kepalaku terbentur dengan sangat keras dengan wastafel, aku terhentak tak berdaya di lantai dengan serpihan-serpihan kaca yang bertebaran lalu pandangan yang mulai menggelap hingga aku benar-benar terlelap.

"Apa aku.. Sudah mati..?"

Flashback end

"Tidakk!! Akh.." rintihku mulai menyenderkan tubuhku ke dinding. Kepalaku masih nyeri bukan main, rasanya benar-benar berat dan pandanganku tak terlalu jelas.

"M-mimpi.. Mimpi apa itu tadi..?" gumamku, tak lama setelah itu 3 orang memasuki ruanganku. Siapa mereka? Aku tak mengenali mereka, aku tak bisa mengingat apapun..

"Yeji, lo nggak apa-apa?" tanya salah satu di antaranya, ia tampak khawatir padaku, sebenarnya siapakah dia?

"Apa kepalamu masih sakit?" tanya salah satu gadis dengan jas putihnya, sepertinya ia pernah memasuki ruanganku sebelumnya.

"Iya" jawabku seadanya. Lalu ia mulai menerawang keseluruh ruangan, entah sedang mencari apa.

"Em, Yuna tolong ambilkan air putih dan obat yang berada di mangkuk kecil itu" suruhnya pada gadis disebelahnya dengan pakaian merah muda dan tangan terperban. Gadis itu mengangguk menurut lalu berjalan mengambil obat dan air minum itu. Wanita itu menyodorkannya padaku, memberi isyarat padaku untuk meminum obat itu. Aku sempat curiga, tapi.. entah kenapa aku langsung menerimanya dan meminum obat itu.

"Yeji, kau tidak mengingatku?" tanya gadis lain dengan bekas luka di pipinya sembari duduk di sampingku, aku menatapnya dalam, berusaha mengingat gadis yang sepertinya familiar.

"M-maaf.. Aku.. Aku tidak bisa ingat" sesalku, karena sungguh, meski terasa familiar aku tak bisa mengingat mereka.

"Baiklah, Yeji. Perkenalkan, ini Shin Yuna dan ini Lia" ujar wanita berjas itu memperkenalkan kedua orang itu satu-persatu.

"Dan kau..?" tanyaku terus terang, ia tersenyum.

"Oh iya, maafkan aku. Aku bahkan lupa memperkenalkan diri,  aku Jeon Heejin" ujarnya tersenyum ramah, aku hanya tersenyum canggung, bingung harus merespon bagaimana.

"Oh iya, Yeji. Sebelumnya mengapa kau berteriak tadi?" tanya gadis bernama Heejin itu, membuat aku berpikir sejenak, mengingat mimpi yang barusan membuatku terbangun.

'Hidden Love'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang