[ Season 2 : Eps 8 ]

852 129 17
                                    

"2 months"

.

.

"Maaf, Jin. Bukannya gue nggak mau cerita, tapi kami nggak tega ngomong sama lo dan di sisi lain ponsel kami pun rusak" jelas Lia pada Ryujin yang sudah mengangguk paham, Ia menuntut penjelasan pada Lia dan Yuna sesampainya mereka di villa milik Chaeryeong.

"Jadi intinya, Yeji amnesia dan nggak inget sama gue? Gimana bisa? Gue kan pacarnya" tanya Ryujin, Lia dan Yuna saling tatap lalu menggeleng.

"Itu dia, gue juga nggak tau. Gue juga heran kok bisa-bisanya dia nggak inget sama pacarnya sendiri, padahal kenangan kalian kan banyak banget" bingung Lia.

"Ya udahlah, Ryu. Lo sabar aja, mungkin ini ujian buat lo, biar lo ngerasain perjuangan Yeji sewaktu dia ngedapetin hati lo" ujar Chaeryeong, Yuna mengangguk setuju. Ryujin menghela nafasnya berat, lalu berpikir keras, berusaha mencari cara agar Yeji bisa mengingat dirinya.

"Kini, saat nya aku menggunakanmu, wahai teori drama" Ryujin adalah tipe orang yang terbilang 'lumayan suka' menonton drama korea. Ia sudah sering menonton drama dimana salah satu pemain utamanya mengalami amnesia, dan pemain yang lain akan mengumpulkan satu-persatu puzzle kenangan yang hilang dalam memori pemain itu. Nampaknya, kini ia tak lagi menyaksikannya di drama, kini ia akan mempraktekkannya di dalam kehidupan nyata.

.

.

.

Ryujin berjalan menuju ke ruang tamu, ia melihat Heejin yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Oh, Heejin?" panggilnya, Heejin sontak menoleh. Asli, Heejin menawan banget, mana pakai baju putih gitu. Kesannya mancing banget, tapi untung cantiknya Yeji nyantol erat dihati Ryujin kayak lem UHU bukan UwU.

"O-oh.. R-Ryujin? Ada apa?" tanya Heejin.

"Hmm, gue boleh nanya sesuatu?" tanya Ryujin. Heejin mengangguk singkat.

"Boleh, ada apa?" tanyanya.

"Besok, lo bisa nggak, sarapan bareng gue di kafe Green day?" tanya Ryujin tiba-tiba, Heejin melototkan matanya, terkejut dengan ajakan Ryujin.

"Oh.."

"Lo nggak bisa, ya?" tanya Ryujin lagi, Heejin langsung menggeleng cepat.

"Enggak kok, bisa banget. Besok janjian jam berapa?" tanya Heejin.

"Jam setengah 8 mungkin"

"Oke"

.

.

Yeji baru saja mandi, ia sedang merapikan rambutnya yang masih cukup basah itu. Yeji duduk dipinggir kasur sembari mengingat-ngingat kejadian hari ini. Sungguh membingungkan, tiba-tiba saja Ryujin mengaku sebagai kekasihnya. Masalahnya, logika Yeji benar-benar bingung, bagaimana mungkin ia bisa melupakan orang yang penting dalam hidupnya? Itu kan sangat aneh. Tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintu, membuat Yeji terkejut.

"Ya?" 

"Boleh aku masuk?" suara gadis yang familiar buat Yeji, Yeji langsung memperbolehkan gadis yang mengetuk dari luar itu. Sewaktu pintu terbuka, terlihat sesosok Ryujin, memang sih, menurut Yeji wajah Ryujin sangat familiar, tapi ia tak bisa mengingat apapun.

"Oh, Ryujin? Lo mau ngapain kekamar gue?" tanya Yeji, Ryujin memberikan sebuah nampan berisi tteokbokki hangat pada Yeji, Yeji segera menerimanya.

"Oh, Tteokkbokki? Ya ampun, makasih" ucap Yeji. Ryujin mengangguk.

"Ini lo masak sendiri?" tanya Yeji lagi, Ryujin membalas dengan anggukan singkat. Yeji memakan sesuap tteokbokki itu dan..

"Daebakk, ini enak banget. Kok lo bisa tau gue suka pedas? Ini pas banget lagi sama selera gue" kagum Yeji.

"Ya iyalah, kan gue pacar lo. Dulu kita kan pernah masak bareng pas gue di apartemen lo" kata Ryujin, Yeji termenung, tiba-tiba saja ia teringat sesuatu, tapi tak terlalu jelas.

"Dulu?" tanya Yeji lagi, Ryujin mengangguk.

"Iya, dulu. Dulu kita sering ke kafe bareng, lo inget gak? Bahkan dulu kita tuh dekat banget. Kita pernah nonton Train to Busan bareng di Bioskop, meski lo sempet ngambek sama gue akhirnya kita tetap nonton bareng" jelas Ryujin panjang lebar. Nafas Yeji tak karuan, kepalanya sedikit berkunang. Ryujin langsung merasa cemas, ia memegang kedua bahu Yeji.

"Yeji, lo nggak apa-apa?" tanya Ryujin cemas.

"Maaf, gue nggak bisa ingat apapun" sesal Yeji, Ryujin mengangguk mengerti, ia berusaha bersabar dan mengerti keadaan Yeji yang saat ini tak mungkin untuk ia paksakan.

"Gue paham, nggak apa-apa" ujar Ryujin duduk disebelah Yeji yang saat ini masih duduk di pinggir kasur.

"Ryujin, ini aneh, kalo lo emang pacar gue kenapa gue nggak bisa ngingat lo?" tanya Yeji, Ryujin menghela nafasnya berat.

"Gue juga nggak tau, Ji. Tapi tenang, gimana pun gue tetap sayang sama lo" ujar Ryujin, Yeji membelalakkan matanya, pengakuan itu terasa begitu tulus dan hangat.

"Tapi gue nggak ingat"

"Gue nggak peduli. Kalo lo nggak inget sama masa lalu kita, nggak apa-apa. Kali ini biar gue yang berjuang, lupain yang lama. Kita buat yang baru, gue yakin kok, gue bisa bikin lo jatuh cinta lagi sama gue" yakin Ryujin bertekad, Yeji tersenyum remeh.

"Masa sih? Nggak yakin gue" remehnya.

"Idih, bisa tau. Buktinya dulu lo pernah jatuh cinta sama gue" balas Ryujin.

"Kan dulu, dan gue nggak inget"

"Ya udah, kita buktiin aja" ujar Ryujin menantang, Yeji mengangkat salah satu alisnya bingung.

"Hm? Maksudnya?" bingungnya, Ryujin tersenyum penuh arti.

"Kita buktiin aja kalo gue bisa dapetin hati lo. Kasih gue 2 bulan! Dan dalam 2 bulan itu gue bakal buktiin kalo gue bisa bikin lo jatuh cinta lagi sama gue" ujar Ryujin penuh keyakinan, Yeji mengangguk.

"Oke, gue setuju" katanya, entah kenapa tapi ia percaya pada ucapan gadis itu. Ia yakin kalo wanita itu sama sekali tak menipunya, karena Yeji bisa merasakan ketulusan dari setiap ucapannya.

"Yaudah, gue ke kamar ya. Habisin makanan lo, habis itu minum obat ya" suruh Ryujin, Yeji mngangguk. Parah, sikap Ryujin benar-benar seakan pacar nya Yeji. Tiba-tiba saja..

"Cup"

Satu kecupan mendarat indah di pipi Yeji, membuatnya membeku. Setelahnya Ryujin berjalan membuka pintu, hendak meninggalkan kamar Yeji dan membiarkan gadis itu makan.

"Selamat malam, Yejjdeong" ucap Ryujin, Yeji masih membeku sementara Ryujin sudah meninggalkan kamar itu. Yeji menyentuh pipinya yang terasa hangat.

"Sial.. kok gue deg-degan?! Kan gue nggak bisa ingat!"


Menurut kalian.. Apa Ryujin akan berhasil..?

ToBeContinue...

ToBeContinue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pen kantongin, tapi punya neng Ujin T_T 

Ya udahlah ya, ku karungin aja? Yang penting gadi di kantongin yekan?

'Hidden Love'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang