[ Season 2 : Eps 11 ]

776 118 21
                                    

Bahasa non baku

Typo

.

.

"Relation?"

.

Yeji nggak tenang, sejak tadi dia terus kepikiran Heejin sama Ryujin kemana dan ngapain. Masalahnya Yeji itu nggak tau kenapa dia jadi kepikiran terus, padahal dia yakin kalo dia masih nggak bisa ngingat si Ryujin. Yeji yang lagi bengong sambil ngaduk teh hijau panas itu, disadarkan oleh Lia yang kebetulan lewat dapur.

"Yeji?" panggilnya, Yeji tersadar lalu sontak menoleh.

"E-eh, iya? Kenapa Lia?" tanya Yeji, Lia menghampiri Yeji lalu melihat apa yang sedang di buat oleh Yeji.

"Lo buat teh?" tanya Lia, Yeji mengangguk mengiyakan.

"Tumben. Lo lagi banyak pikiran? Biasanya lo bakal buat teh ini kalo lagi kepikiran sesuatu. Lo ada masalah?" tanya Lia, Yeji bingung, apa ia harus menceritakan perasaan aneh ini pada Lia?

"Em.. Nggak ada kok.." ragunya, Lia yang peka langsung mengusap bahu Yeji.

"Lo beneran ada masalah, ya? Cerita sama gue, Ji. Gue bakal nolong lo gimanapun caranya" kata Lia, Yeji menghela nafasnya. Mungkin nggak ada salahnya kalo dia cerita ke Lia soal perasaannya saat ini.

"Jadi gini, Lia. Lo tau sendiri kan kalo gue nggak bisa inget apapun semenjak amnesia ini?" tanya Yeji, Lia mengangguk mengiyakan, lagi, Yeji menghela nafasnya berat.

"..termasuk Ryujin" lirihnya. Lia menatap Yeji prihatin, ia mengusap bahu Yeji untuk menenangkannya.

"Lalu ada apa?" tanya Lia khawatir.

"Tidak apa-apa, gue cuma sedikit kepikiran satu hal.." ujarnya menggantung membuat Lia semakin penasaran.

"Apa?"

"Tadi sore, gue liat Ryujin sama Heejin keluar. Terus.. Heejin pakai jaketnya Ryujin. Lia, apa benar Ryujin itu pacar gue dulu?" tanya Yeji memutuskan, Lia yang mengerti langsung tersenyum lalu memegang kedua bahu Yeji.

"Tentu saja, Yeji. Dia pacar lo" ujarnya meyakinkan.

"Tapi kenapa dia dan He-"

"Lo cemburu, ya?" potong Lia berkesan menggoda membuat wajah Yeji reflek memanas diikuti mata monolidnya yang membulat kaget.

"E-eh?" kagetnya, ia sendiri tak sadar bahwa ia baru saja cemburu pada Heejin. Lia terkekeh kecil dan lagi ia mengusap bahu Yeji.

"Tenang, itu normal kok. Itu artinya lo sayang sama dia"

"Tapi gue nggak ingat" lirihnya, Lia menggeleng dengan senyumnya.

"Walau lo nggak ingat, perasaan nyaman itu nggak akan hilang, Ji. Apa lo pernah ngerasa annoyed sama tingkah Ryujin meski lo nggak bisa ingat dia?" tanya Lia, Yeji menggeleng jujur, karena dia memang tidak merasa terganggu, ia justru nyaman-nyaman aja di deketin sama Ryujin. Lia tersenyum lalu menghela nafasnya.

"Itu artinya lo nyaman sama dia" kata Lia, Yeji mulai berpikir. Tapi ia masih gelisah.

"Lia, tapi gimana kalo ternyata mereka pacar-"

"Kan ada gue. Lo sama gue aja" kata Lia nyeplos aja, bikin Yeji jantungan. Ngeliat ekspresi kaget Yeji, Lia langsung tertawa terbahak-bahak.

"Bercanda, Ji! Gue bercanda!" katanya masih terkekeh, Yeji menatapnya kesal. Yeji membiarkan Lia menyelesaikan tawanya terlebih dahulu, ia lebih memilih diam ketimbang harus menanggapi.

'Hidden Love'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang