[ Season 2 : Eps 17 ]

789 118 23
                                    


Oke akhirnya aku bisa up jugaaa >^<

Maaf buat yang udah nunggu lama

Maaf banget. Aku adalah masalah belakangan ini

Aku bakal up next chap secepatnya-!

Votenya juseyo,, biar aku semangat up next chap ^_^

HaPpY rEaDiNg~

.

.

"Worst Date Ever"

{Non baku x Typo content}



Beberapa menit melintasi jalan yang sudah cukup ramai itu, akhirnya Yeji dan Ryujin tiba di sebuah bangunan yang lumayan besar. Ryujin memarkirkan mobilnya sejenak hingga akhirnya mereka bergegas turun dsari mobil untuk segera memesan tiket, lantaran langit sudah memberi petunjuk bahwa malam akan segera datang. Pas sekali, antrian tiket sudah cukup sepi, akhirnya Ryujin mengantri untuk membeli tiket, sementara Yeji mengantri untuk membeli makanan. Mereka memilih untuk menonton sebuah film bergenre horror.

Sembari menunggu film mereka dimulai, Ryujin dan Yeji yang sama-sama sudah duduk di kursi empuk berwarna merah itu memutuskan untuk berselfie bersama.

Waktu penayangan tinggal 2 menit lagi, Ryujin dan Yeji sudah selesai dengan acara selfie mereka. Sejak tadi mereka sedang mengobrol, membicarakan masa lalu mereka dan cara mereka bertemu dahulu.

Tak Yeji sangka, sekarang film yang mereka nanti akan segera ditayangkan. Lampu bioskop mulai dimatikan. Yeji sedikit terkejut tapi tetap berekspresi tenang seolah tak terjadi apa-apa. Ia meneguk ludahnya, lantaran sensasi yang ia rasakan berbeda dengan sebelumnya. Suasana bioskop jadi jauh lebih mencekam ketika lampu sudah dimatikan. Ryujin sadar dengan perubahan sikap Yeji, ia berniat menanyakan keadaan gadis disebelahya. Ia tau, sedari tadi ada yang tidak beres dengan Yeji.

"Yeji, lo nggak apa-apa?" tanya Ryujin menggenggam tangan Yeji, Yeji tanpa sengaja menepis tangan Ryujin, membuat Ryujin sedikit terkejut.

"M-maaf, gue nggak apa-apa" gugup Yeji tidak enak dengan Ryujin. Ryujin mengangguk meski hatinya sedikit kecewa karena perbuatan reflek Yeji.

Film dimulai, sunyi diantara keduanya. Ruangan itu terdengar sunyi, sepertinya para penonton sedang sibuk menikmati film yang mencekam itu. Berbeda dengan Yeji, ia tak bisa fokus pada filmnya, ia justru bengong beberapa kali. Hingga suara Ryujin membangunkan Yeji dari lamunannya.

"Yeji" panggilnya. Yeji kaget, reflek menoleh ke arah Ryujin.

"I-iya?" gugupnya.

"Lo nggak suka sama filmnya, ya?" tanya Ryujin, Yeji menggeleng.

"B-bukan gitu. Maaf.." lirihnya.

"Lo lagi banyak pikiran? Cerita ke gue, Ji" lirih Ryujin, Yeji menghela nafasnya.

"Gue nggak apa-apa. Gue ke toilet dulu" setelah itu, Yeji pergi meninggalkan Ryujin. Ia berjalan keluar bioskop.

"Nyut.." 

Kepalanya merasa nyeri. Seketika, otak Yeji seakan membawa Yeji pergi ke alam lain.

Lagi, Yeji terbawa ke suatu tempat, kali ini ia terbawa kesebuah taman. Taman yang familiar menurutnya. Disana terdapat seorang anak kecil berambut hitam panjang yang sedang terduduk sendiri di kursi. Yeji berinisiatif menghampirinya, ia berjalan mendekat.

'Hidden Love'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang