"Halo, Ryujin. Sudah lama ya.." ujar Seorang gadis berambut merah terurai yang Ryujin kenali sebagai..
"Yuna..?" ujar Ryujin menatap gadis itu yang kini sedang berjalan menghampirinya dan Yeji. Kini Yuna duduk tepat disamping Yeji. Entah mengapa tapi Ryujin merasa sangat canggung dihadapan Yuna. Ada rasa kebencian yang besar, juga rasa rindu pada gadis yang satu itu. Tapi hal itu bukan berarti Ryujin masih mencintai Yuna, karena kini hati Ryujin sudah 'taken' oleh Yeji.
"Kalian jangan bertengkar, ya. Gue pergi dulu" ujar Yeji tiba-tiba berdiri membuat keduanya sedikit tersentak tapi tetap membisu. Yeji perlahan-lahan mulai pergi meninggalkana mereka berdua. Seketika itu suasana menjadi super canggung karena baik Yuna maupun Ryujin tak ada yang mau memulai obrolan.
"Gimana kabar lo?" celetuk Ryujin tibaa-tiba membuat Yuna tersentak.
"Eh?"
"Gue nanya, gimana kabar lo?" ulang Ryujin, membuat Yuna yakin kalau dia tidak salah dengar.
"A-ah, gue baik. Gimana dengan lo..?" tanya Yuna canggung.Ryujin mengangguk kecil.
"Hmm lebih baik, setidaknya tak seburuk saat gue masih sama lo" sindir Ryujin tajam membuat Yuna menunduk.
"Ryujin, soal itu gue-"
"Udah nggak usah di ingat. Gue udah lupain hal itu kok" ujar Ryujin dengan ekspresi datar.
"Lo.. Lo udah maafiin gue?" tanya Yuna dibalas anggukan singkat Ryujin.
"Serius? Meski gue udah sejahat itu sama lo?" tanya Yuna memastikan. Ryujin menghela nafasnya.
"Iya. Lagipula mau sejahat apapun orang itu, dia berhak mendapatkan kesempatan kedua, kan?" ujar Ryujin mulai mengembangkan senyumnya membuat Yuna terpukau dengan kemurahan hati Ryujin. Ia merasa menyesal karena sudah meninggalkan gadis ini.
"Oh iya.. Gimana dengan Mark..?" tanya Ryujin membuat ekspresi Yuna berubah seketika.
"Em.. Sori, gue salah ngomong..?" tanya Ryujin merasa bersalah, Yuna langsung menggeleng tak ingin membuat Ryujin merasa bersalah karenanya.
"Eh nggak kok, cuma.." kalimat Yuna terhenti, tiba-tiba tangan Ryujin mengusap pucuk kepala Yuna membuat gadis berambut merah itu sedikit kaget.
"Gue bukan mau ikut campur ya. Tapi kalo lo memang ada masalah, sebaiknya lo bagiin ke orang yang lo percaya. Cerita nggak akan nambah beban lo, kok. Malah menurut gue bisa ngurangin beban lo. Dan ini bukan berarti gue nuntut lo buat cerita" ujar Ryujin.
"Ryu, lo inget gak dihari gue nyakitin lo itu? Lo bilang semoga karma nggak datengin gue.." ujar Yuna berusaha mengulum senyumnya.
"Sepertinya aku benar-benar terkena karma karena menyakitimu, ya..?" ujar Yuna terkekeh tapi Ryujin justru merasa bersalah.
"A-apa..?"
"Ya.. singkat cerita, setelah beberapa minggu gue ninggalin lo, ternyata Mark selingkuh sama perempuan lain. Ya, dia campakkin gue, kurang lebih kayak yang dulu gue lakuin ke lo" ujar Yuna mentertawakan kebodohannya karena pernah menyakiti Ryujin.
"Yun.. Sabar ya, dan soal omongan gue hari itu karena gue kesal, gue nggak benar-benar maksud untuk-"
"Iya, nggak apa-apa gue pantas buat dapetin hal itu karena pernah menyakiti seseorang sebaik lo, Jin" ujar Yuna, bukan merasa membaik, Ryujin justru semakin merasa bersalah.
"Eh udah, yuk bicarain masa lalunya. Bukannya bakal lebih baik kalo kita lanjutin hidup dan mikirin masa depan dari pada terus baper pada masa lalu?" ujar Yuna sambil tersenyum, manis banget senyumnya sampai nular ke Ryujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Hidden Love'
Romance"Lo nggak akan pernah nyangka, se-dalam apa kekuatan cinta sampai bisa mempengaruhi pola pikir seseorang." Start : 10Apr20 End : -