Part 61

146 19 11
                                    

Maru berlari tanpa arah, seakan mencoba melarikan diri dari kenyataan pahit yang baru saja menghantamnya. Suasana yang seharusnya penuh dengan tawa dan kenangan manis berubah menjadi mimpi buruk. Jalan di depannya terlihat suram, sama seperti perasaannya. Diva berlari mengejar di belakang, tetapi tidak ada yang bisa menghentikan air mata Maru yang jatuh deras.

"Maru, tunggu!" teriak Diva.

Maru berhenti sejenak, napasnya tersengal. Dia ingin bicara, tetapi kata-kata seolah tersangkut di tenggorokannya. Diva menghampiri, meraih lengan Maru dengan lembut.

"Kamu nggak sendiri, Maru. Aku percaya kamu. Sandrina nggak akan mau lihat kamu disalahkan seperti ini," ucap Diva pelan, mencoba menghibur.

Maru menggeleng, "Tapi... mereka semua berpikir aku penyebabnya. Bahkan Fiara..." suaranya bergetar.

Diva menggenggam tangan Maru erat, "Fiara hanya terpengaruh. Dia bukan dirinya yang dulu. Jangan biarkan geng RAFANIEL memanfaatkan situasi ini."

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari belakang mereka. Seorang murid dari geng RAFANIEL, Niely, muncul dengan wajah sinis.

"Kenapa kalian berdua drama di sini? Semua orang tahu, Maru, kamu penyebab kecelakaan itu," katanya dengan nada merendahkan.

Maru tidak tahan lagi. "Aku tidak menyebabkan kecelakaan itu! Sandrina... dia sahabatku juga!" bentaknya, air matanya kembali mengalir.

Diva berdiri tegak di hadapan Niely, melindungi Maru. "Cukup! Kalian cuma mau cari kambing hitam. Aku nggak akan biarkan kalian terus memfitnah Maru!"

Niely tertawa kecil, "Oh, jadi sekarang Diva si pahlawan, ya? Lihat saja, Fiara sudah bersama kami sekarang. Nggak ada yang bisa nolong Maru."

Mendengar nama Fiara disebut, hati Maru kembali remuk. Sahabat yang dulu selalu bersamanya kini justru berbalik menjadi musuh. Tapi Maru tahu, Fiara tidak akan sejauh ini tanpa dorongan dari geng RAFANIEL. Ada sesuatu yang lebih besar di balik kebencian itu.

Diva menatap Niely dengan penuh kemarahan. "Kalian nggak punya hak untuk menghancurkan hidup orang lain. Kebenaran akan terungkap, Niely. Cepat atau lambat."

Niely mengangkat bahu, lalu berbalik pergi dengan cengiran licik di wajahnya. Maru terdiam, matanya memandang kosong ke arah langit. Dia tahu, ini belum berakhir. Tapi ada satu hal yang pasti—dengan Diva di sisinya, dia tidak akan menyerah begitu saja.

"Diva, aku harus membuktikan kalau aku tidak bersalah," bisik Maru dengan suara lemah namun penuh tekad.

Diva mengangguk, "Kita akan cari tahu siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas kecelakaan itu. Aku di sini bersamamu."

Dengan perasaan campur aduk, Maru tahu bahwa perjalanan ini akan panjang dan sulit. Namun, di tengah segala keputusasaan, masih ada harapan—harapan bahwa kebenaran akan terungkap dan persahabatannya dengan Fiara mungkin bisa diselamatkan.

Bersambunggg

Maru [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang